Jakarta, Pahami.id —
TNI mengaku akan menyediakan pasukan khusus termasuk penembak jitu alias penembak jitu untuk memastikan kunjungan tersebut Paus Fransiskus ke Indonesia.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I TNI Laksamana Agus Hariadi mengatakan, pengerahan pasukan khusus tersebut merupakan prosedur wajib untuk melindungi tamu negara.
“Itu (pengerahan pasukan khusus dan penembak jitu) sudah ada prosedurnya sendiri, sesuai prosedur VVIP, kami tidak berani. ambillah risiko,” ujarnya usai apel gabungan TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Senin (2/9).
Agus menjelaskan, pengamanan kawasan Ring-1 Paus Fransiskus menjadi tanggung jawab Presiden. Sedangkan Ring-2 dan Ring-3 menjadi tanggung jawab TNI-Polri.
Ia menambahkan, 4.300 anggota TNI dan sejumlah alutsista akan dikerahkan untuk melindungi Paus Fransiskus. Namun, dia tidak merinci lebih lanjut mengenai jenis dan jumlah alutsista yang digunakan dalam operasi keamanan tersebut.
“Pasukan TNI yang ditempatkan dalam operasi ini berjumlah sekitar 4.300 dengan standar kekuatan alutsista,” ujarnya.
Selain itu, jelas Agus, pada saat yang sama juga akan dilakukan pengamanan terhadap kegiatan negara pada International Sustainability Forum (ISF) 2024. Sementara itu, kata dia, kegiatan ISF akan dihadiri oleh pejabat negara setingkat Presiden atau Perdana Menteri. Menteri.
Sudah ada standarnya, dengan beberapa kepala negara, berapa pasukan, alutsista yang dikerahkan, termasuk kekuatan personel. Sudah ada standar bakunya, jelasnya.
Paus Fransiskus rencananya akan melakukan kunjungan apostolik ke beberapa negara di Asia Pasifik, khususnya Asia Tenggara, dengan Indonesia sebagai negara pertama yang berkunjung.
Paus dijadwalkan tiba di Indonesia pada Selasa (3/9). Sehari setelah tiba, pemimpin beragama Katolik itu akan menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (4/9). Selain itu, Paus juga dikabarkan akan mengunjungi Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal.
Selain itu, Paus juga akan bertemu dengan perwakilan enam agama dan aliran resmi Indonesia, yaitu Islam, Protestan, Katolik, Budha, Hindu, dan Konghucu di Masjid Istiqlal pada Kamis (5/9).
Di hari yang sama, Paus asal Argentina juga akan memimpin misa yang dihadiri lebih dari 80 ribu umat Katolik di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
(tfq/wis)