Jakarta, Pahami.id –
Sekelompok milisi Houthi Yaman Meluncurkan serangkaian rudal ke Israel Setelah negara Zionis menyerang beberapa infrastruktur mereka.
Juru bicara Houthi Ameen Hayyan mengatakan partainya sekarang telah menanggapi serangan Israel dengan mengirim rudal ke udara buatan sendiri.
“Pertahanan udara Yaman secara efektif menghancurkan intrusi Israel dan memaksa sebagian besar formasinya untuk mengundurkan diri dengan menggunakan serangkaian besar rudal produksi udara -ke -udara, yang menyebabkan kebingungan besar antara pilot musuh mereka dan ruang operasi mereka,” kata Hayyan dalam unggahan pada X.
Dalam unggahan lain, Hayyan juga menyatakan bahwa Houthi siap menghadapi Israel dengan “kekuatan dan kemampuan penuh.”
“Kami meyakinkan orang -orang dan orang lain di negara kami bahwa mereka berada dalam keadaan yang sangat siap dan mampu, dengan bantuan Tuhan, untuk berurusan dengan para penyerang ini dan para penyerang ini tidak akan mempengaruhi mereka atau kemampuan militer mereka,” katanya dalam unggahan lain.
Pada penutupan, ia menekankan bahwa dukungan Houthi untuk Hamas Milition Palestina akan berlanjut dan pada saat yang sama, Houthi akan membela diri dengan kekuatan penuh.
Pada hari Minggu (6/7), Israel pertama kali melancarkan serangan di beberapa situs di Yaman setelah tiga rudal balistik Houthis ditembakkan ke Israel selama akhir pekan.
Serangan Israel ini menargetkan pelabuhan Hodeida, Ras Jesus, Salif, dan pembangkit listrik Kanatib di sepanjang Laut Merah. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga menyerang Galaxy Leader, sebuah kapal kargo yang ditangkap oleh Houthi pada November 2023.
“Tentara Houthi menempatkan sistem radar di kapal dan telah menggunakannya untuk mendeteksi kapal di perairan internasional untuk memfasilitasi kegiatan teroris,” kata pernyataan IDF, sebagaimana disebutkan CNN.
Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan serangan itu adalah bagian dari operasi Bendera Hitam.
Ini adalah serangan pertama Israel ke fasilitas Houthi di Yaman setelah Tel Aviv sebagai gencatan senjata dengan Iran dalam perang 12 hari.
Sejak Israel meluncurkan invasi Jalur Gaza, Palestina, pada Oktober 2023, Yaman Houthi dan milisi Hizbullah di Lebanon terus melepaskan rudal ke Israel sebagai bentuk persatuan dengan Hamas Palestina.
Houthi juga berulang kali menyerang kapal komersial di Laut Merah yang terkait dengan Israel.
(BLQ/RDS)
