Berita Tiga Bulan Perang Israel-Palestina, 79 Jurnalis Dilaporkan Tewas

Jakarta, Pahami.id —

Sedikitnya 79 jurnalis tewas akibat perang yang terjadi antara keduanya Israel Dan Palestina. Puluhan jurnalis telah terbunuh di Palestina, Israel dan Lebanon.

Hal tersebut disampaikan Komite Organisasi Internasional untuk Melindungi Jurnalis (CPJ) pada Senin (8/1).

Terbaru, dua orang jurnalis juga menjadi korban perang Israel dan Palestina. Keduanya adalah jurnalis foto Al Jazeera Hamza Al-Dahdouh dan videografer independen Palestina Mustafa Thuraya. Keduanya meninggal di Gaza pada Minggu (7/1).

Pernyataan CPJ juga mencantumkan nama seluruh jurnalis yang terbunuh. Data ini diperoleh berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber CPJ di bidang terkait dan pemberitaan media.

“Jurnalis di Palestina menghadapi risiko yang sangat tinggi ketika mereka mencoba meliput agresi Israel terhadap Palestina,” tulis CPJ dalam pernyataannya, dilansir CNN.

CPJ mengingatkan kita bahwa jurnalis adalah warga sipil yang melakukan pekerjaan penting di saat krisis.

“Jurnalis tidak boleh menjadi sasaran pihak-pihak yang bertikai,” kata Koordinator Program CPJ di Timur Tengah dan Afrika Utara Sherif Mansour.

CPJ sendiri sedang menyelidiki laporan jurnalis dan awak media yang tewas, terluka, atau hilang dalam perang tersebut.

Apa yang terjadi di Palestina dianggap sebagai periode paling menyedihkan bagi jurnalis sejak CPJ mulai mengumpulkan data pada tahun 1992.

Agresi Israel terhadap Palestina masih berlanjut hingga saat ini. Setidaknya 22.835 warga Palestina telah terbunuh sejak perang pecah pada 7 Oktober. Kebanyakan korbannya adalah anak-anak dan perempuan.

Israel menyerang Palestina tanpa pandang bulu. Negara Zionis menyerang fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, kamp pengungsi dan tempat ibadah.

(pantat/pantat)

[Gambas:Video CNN]