Kupang, Pahami.id –
Tiga bandara di Pulau Flores, NUSA Tenggara Timur (NTT) ditutup. Letusan Gunung Lewotobi tentang pria itu Di Kabupaten Flores Timur.
Tiga bandara ditutup setiap hari, Rabu (18/18), termasuk Bandara Frans Seda Maumere, H. Hasan Aroeboesman Ende Airport, dan Bandara Bajawa SOA.
Cabang Kepala Airnav Kupang, I Nyoman Oka Wirawa, mengatakan penutupan tiga bandara disebabkan oleh abu vulkanik yang dipengaruhi oleh letusan Gunung Lewotobi.
“Jadi ada tiga bandara VA positif (abu vulkanik), Bajawa, Ende dan Maumere,” kata Wirawa kepada Cnnindonesia.com.
Secara terpisah, kepala bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaaitan mengatakan dari surat -surat uji menemukan abu vulkanik di jalur bandara.
“Bandara (Frans Seda) ditutup hari ini,” kata Partahian.
Sementara itu, Kepala H. Hasan Aroeboeboesman Ende Airport, Hariyanto, menjelaskan bahwa bandara yang terkena letusan itu dikhawatirkan untuk mengganggu penerbangan.
“Itu ditutup karena efek letusan,” katanya
Hariyanto mengaku tidak menyadari berapa lama bandara Aroeboesman ditutup. Ini akan melakukan kertas per jam untuk melihat kondisi bandara.
“Kami akan melihat situasi jika hasil tes positif akan diperpanjang (penutupan bandara) dan tes dilakukan pada satu jam,” katanya.
Menurutnya, ada empat penerbangan yang dibatalkan dan menuju ke Ende, dua jalur Kupang dan dua ke Labuan Bajo.
Sebelumnya pada hari Selasa (6/17) pada 17,35 Wita Mount Lewotobi, seorang pria yang berlokasi di Kampung Nurabelen, Distrik Ileebura, Distrik Flores Timur, NTT dilaporkan telah meletus dengan pecahnya abu vulkanik yang mencapai 10 kilometer di atas puncaknya.
Badan -badan geologi telah meningkatkan status gunung dari peringatan atau level III hingga hati -hati atau level IV. Puffs abu vulkanik terlihat sampai distrik lembah dan distrik Sikka.
Pria Gunung Lewotobi dilaporkan menderita dua kali pagi ini.
Menurut pejabat PPGA, letusan Yeremias Kristianto Pugel terjadi pada pukul 3:18 pagi dan 06,41 WITA dengan ketinggian abu vulkanik 1.000 meter di atas puncak.
(FRA/ELY/FRA)