Jakarta, Pahami.id –
Thailand Menutup kedua batas sementara Kamboja Untuk wisatawan, Sabtu (7/6) setelah seorang prajurit Kamboja terbunuh dalam sebuah penembakan dengan tentara Thailand di wilayah perbatasan perselisihan baru.
Pihak berwenang di Thailand Timur, Chanthaburi mengatakan mereka telah “ditangguhkan” oleh wisatawan Thailand dan Kamboja di dua inspeksi perbatasan.
Menutup perbatasan ini dengan alasan “ancaman terhadap kedaulatan dan keselamatan Thailand” seperti dalam pernyataan yang disebutkan dari Afp.
Tidak ada penjelasan sampai batas akses untuk melintasi kedua negara dibebankan.
Namun, ada pengecualian bahwa kegiatan perdagangan tidak akan terpengaruh oleh kebijakan penutupan. Pekerja Kamboja masih diizinkan memasuki Thailand.
Seperti diketahui, pertempuran militer yang terjadi di daerah perbatasan antara kedua negara sering terjadi tetapi jarang mengklaim kehidupan.
Dalam pernyataan militer oleh pemerintah Thailand, bentrokan itu terjadi setelah tentara Kamboja mulai menembak di daerah dekat provinsi Ubon Ratchathani di Thailand Timur pada hari Rabu (5/28).
Pasukan Thailand diprovokasi untuk menanggapi kebakaran dari tentara Kamboja sampai ada keputusan 10 menit.
Wakil Perdana Menteri Thailand dan Menteri Pertahanan, Phumtham Wechahachai, dalam sebuah pernyataan bahwa “sangat menyesal” Kamboja telah menolak proposal tersebut untuk menarik angkatan bersenjata dari lokasi perselisihan.
Perselisihan batas kedua telah terjadi selama bertahun -tahun dan belum diselesaikan.
Pengadilan Internasional (ICJ) dalam keputusannya pada tahun 2013 adalah bahwa wilayah yang disengketakan milik Kamboja, tetapi Thailand mengatakan dia tidak menerima yurisdiksi ICJ saat ini.
Perselisihan pertama terjadi pada 2008, menghasilkan setidaknya 28 orang.
Thailand dilaporkan berkomitmen untuk menyelesaikan masalah perbatasan dengan Kamboja melalui upaya damai sesuai dengan hukum dan perjanjian internasional dan memorandum terkait.
(AFP/MIK)