Jakarta, Pahami.id —
Thailand Dan Kamboja setuju untuk melakukannya gencatan senjata Sabtu ini (27/12).
Dalam pernyataan bersama, kedua negara sepakat untuk mengakhiri pertempuran selama berminggu-minggu mulai pukul 12.00 siang waktu setempat.
“Kedua belah pihak sepakat untuk segera menerapkan gencatan senjata setelah menandatangani pernyataan bersama ini, yang akan berlaku mulai pukul 12.00 siang tanggal 27 Desember 2025,” bunyi pernyataan yang ditandatangani menteri pertahanan kedua negara seperti dilansir AFP.
Gencatan senjata ini berlaku untuk semua jenis senjata, serta serangan terhadap warga sipil, objek dan infrastruktur sipil, serta sasaran militer dari kedua belah pihak di semua wilayah dan dalam keadaan apa pun.
Kedua belah pihak juga sepakat untuk membekukan seluruh pergerakan militer dan mengizinkan warga sipil di wilayah perbatasan untuk kembali ke rumah mereka.
Lebih lanjut, kedua negara Asia Tenggara juga sepakat untuk bekerja sama membersihkan ranjau dan memerangi kejahatan dunia maya.
Gencatan senjata dicapai setelah Thailand dan Kamboja mengadakan perundingan selama tiga hari, menyusul pertemuan darurat para menteri luar negeri ASEAN pada 22 Desember.
ASEAN telah mendesak kedua negara anggota untuk duduk bersama untuk menghentikan perang. Amerika Serikat (AS) dan China pun turun tangan untuk mendamaikan kedua negara.
Thailand dan Kamboja telah berperang sejak 8 Desember setelah Bangkok mengklaim tentaranya tewas dalam baku tembak lintas perbatasan. Kedua negara saling tuduh siapa yang memulai serangan pertama kali.
Berdasarkan data resmi, setidaknya 47 orang tewas dan lebih dari satu juta orang mengungsi akibat pertempuran selama tiga pekan terakhir.
(blq/sur)
