Jakarta, Pahami.id —
Tepi Barat dan Jalur Gaza adalah dua wilayah Palestina yang menjadi sasaran pengendaliannya Israel.
Pembantaian yang terus dilakukan Israel semakin intensif sejak 7 Oktober hingga melanda Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Saat ini Israel berencana menghancurkan Rafah yang merupakan kamp pengungsi di Jalur Gaza.
Sementara itu, baru-baru ini mantan jenderal militer Israel dan anggota parlemen Knesset, Uzi Daya, menyebut Ramadhan sebagai ‘hari libur yang mematikan’. Ia juga berencana melarang umat Islam salat di Masjid Al Aqsa yang terletak di Tepi Barat selama Ramadhan.
Lantas, apa sebenarnya perbedaan Jalur Gaza dan Tepi Barat?
Jalur Gaza dan Tepi Barat merupakan dua wilayah Palestina yang dipisahkan oleh wilayah Israel.
Ada lima juta orang yang tinggal di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Ini adalah unit yang dianggap sebagai wilayah Palestina.
Luas Jalur Gaza 362 kilometer persegi, sedangkan Tepi Barat 5.628 kilometer persegi.
Jalur Gaza terletak di pantai barat daya Laut Mediterania dan berbatasan dengan Mesir. Sedangkan Tepi Barat terletak di timur laut, berbatasan dengan Yordania dan sebagian besar Laut Mati.
Palestina merupakan negara kesatuan dalam satu wilayah sebelum Israel mengklaim pembentukan negaranya. Namun, setelah Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa (sekarang Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB) memberi Inggris mandat untuk mengelola wilayah Palestina pada tahun 1922.
Setelah itu, banyak gelombang imigran Yahudi yang terus berdatangan dari Eropa ke Palestina akibat Perang Dunia dan menetap di sana. Kemudian pada tahun 1957, PBB secara resmi membagi wilayah Palestina menjadi enam bagian, tiga wilayah Yahudi (Israel) dan tiga wilayah Arab (Palestina).
Sementara itu, Yerusalem dan Betlehem sepenuhnya berada di bawah kendali komunitas internasional.
Israel secara resmi mencaplok Yerusalem Timur pada tahun 1980, namun menunda aneksasi Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Namun kawasan ini juga menjadi kawasan yang diperebutkan oleh dua faksi di Palestina.
Kontrol politik internal Palestina
Palestina kini terbagi menjadi dua wilayah, Jalur Gaza dan Tepi Barat. Otoritas Palestina secara administratif menguasai Tepi Barat, sedangkan Jalur Gaza dikuasai kelompok Hamas.
Hal ini bermula dari peristiwa Nakba tahun 1948 di Palestina. Akibat perang Arab-Israel, jutaan warga Palestina mengungsi ke wilayah jajahan Yordania dan Mesir yang kini menjadi wilayah Palestina, yaitu Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Mereka memilih untuk membuat penyelesaian dengan organisasi militan bernama Hamas. Sejak saat itu, Hamas muncul sebagai kelompok anti-Israel yang menginginkan kemerdekaan bagi rakyat Palestina.
Sedangkan Tepi Barat dikuasai oleh Otoritas Palestina yang berakar pada partai Fatah. Partai Fatah menjadi pilar pertama pemerintahan Palestina yang menguasai Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Secara de jure, kedua wilayah tersebut dikuasai oleh Otoritas Palestina. Namun sejak terpecahnya wilayah politik antara Hamas dan Fatah sendiri menjadi latar belakang terpecahnya wilayah menjadi dua, seperti dilansir Al Jazeera.
Hingga saat ini, Tepi Barat dan Jalur Gaza masih terbagi menjadi dua wilayah yang dikuasai. Namun keduanya tetap menjadi bagian Palestina.
Penguasaan Israel atas Tepi Barat
Selain itu, warga Palestina dan Israel kerap bentrok, terutama saat bulan Ramadhan. Ketegangan ini dipicu oleh kebijakan pemerintah Israel dan tindakan yang dilakukan sebagian warga Negara Zionis.
Salah satu contohnya adalah pembatasan kunjungan umat Islam ke Masjid Al Aqsa. Kompleks Masjid Al Aqsa telah lama menjadi titik ketegangan antara Israel dan Palestina.
Selain itu, kerusuhan juga terjadi pada tahun 2023 dan 2022. Aparat kepolisian dan warga Palestina bentrok setelah warga Yahudi melakukan beberapa perilaku yang mengganggu aktivitas keagamaan di kompleks tersebut.
Hingga kini, diskriminasi dan tindakan sewenang-wenang kerap dialami warga Tepi Barat yang sudah lama tinggal.
(membaca)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);