Medan, Pahami.id –
Menembak Dikatakan oleh Kepala Polisi Port AKBP Port Oloan Sahaan melawan sekelompok pemuda yang bertarung di Belmera Toll Road, Kota MedanSumatra Utara (Sumatra Utara) memiliki ekor yang panjang.
Tidak hanya dinonaktifkan dari posisinya, AKBP Oloan sekarang ditempatkan di pemukiman khusus (Patsus) di markas polisi Propam. Ini diungkapkan oleh Komisaris Kompolik Paduan suara Anam sementara di Markas Kepolisian Sumatra Utara, Medan pada hari Jumat (9/5).
Efeknya masih tatted, Anam mengakui bahwa partainya tidak dapat mempertanyakan pernyataan AKBP Oloan tentang kasus penembakan.
“Kami tidak dapat mengkonfirmasi bagaimana penembakan itu terjadi, ketika kepala polisi menjadi Patsus di markas polisi Propam,” kata Anam.
Choirul Anam menambahkan bahwa ada kecurigaan sementara bahwa ada potensi pelanggaran prosedur operasi SOP atau standar dalam penembakan yang dilakukan oleh AKBP Oloan Sauah.
“Ya, ada pelanggaran SOP. Bagaimana tanggapannya dan dengan tindakan yang diambil, tuduhan itu ada di sana, tetapi kami tidak dapat mengkonfirmasi seberapa rinci ceritanya,” kata Anam.
Anam mengatakan bahwa compolna menghormati proses investigasi yang dilakukan oleh markas polisi Propam untuk mengeksplorasi kasus ini. Polisi telah menanyai beberapa saksi termasuk pengemudi dan asisten atau ADC dari Kepala Polisi Pelabuhan Belawan.
“Kami menghormati proses yang dilakukan oleh teman -teman dari propam yang mengeksplorasi insiden terperinci. Tim propam telah mengurangi insiden tersebut, mereka juga tidak hanya melakukan ujian di Capolres, mereka memeriksa beberapa pihak termasuk pengemudi dan ADC dari Kepala Kepolisian Belawan,” kata Anam.
Sebelumnya AKBP Oloan Sahaan untuk sementara dinonaktifkan dari posisinya sebagai Kepala Polisi. Ini dilakukan sehubungan dengan bidikan yang dirilis yang dirilis saat melarutkan lusinan pemuda yang bertempur di Belmera Toll Road pada hari Minggu (4/5) di pagi hari, sekitar pukul 02.00 WIB.
Dalam insiden itu, dua remaja diduga terlibat dalam pertarungan, yaitu MS (15) dan B (17) pedagang.
Ms menderita luka di perut dan B terluka di tangan dan meninggal dalam perawatan. Meskipun B masih menjalani perawatan.
Dilaporkan sebelumnya, kepala hubungan masyarakat Polisi Sumatra Utara Ferry Walint Edition mengatakan insiden itu dimulai ketika Port Police Belawan menerima informasi terkait bentrokan antara pemuda di markas Distrik Belawan pada hari Sabtu (3/5) sekitar 19.30 WIB.
“Setelah menerima laporan, kepala polisi segera memimpin Apple untuk mengantisipasi perkelahian berikut.
Selanjutnya, AKBP Oloan meninggalkan posisi untuk memantau kondisi keamanan di daerah lain. Ternyata Oloan menemukan lusinan remaja yang terlibat dalam perkelahian di Belmera Toll Road.
Lusinan remaja terlibat dalam perkelahian, kata Ferry, bahkan menghalangi mobil pejabat AKBP Oloan dan menyerang petugas polisi.
“Mereka memblokir kepala polisi bahwa pada waktu itu kepala polisi keluar dari mobil ingin menyebarkan pertarungan, tetapi dia diserang oleh sekelompok orang, bahkan mereka juga pindah ke kepala polisi,” katanya.
Kemudian AKBP Oloan menembakkan tembakan peringatan. Namun, pertarungan terus menyerang dengan menembakkan kembang api dan melempar batu ke AKBP Oloan.
“Jadi AKBP Oloan menembak tembakan peringatan tiga kali, dan ternyata mereka masih menyerang, jadi tembakan itu ditembak, dan kemudian tembakan itu diketahui tentang dua remaja yang terlibat dalam pertarungan,” kata Ferry.
Akibatnya, dua remaja, MS dan B, dipukul oleh luka tembak. Setelah insiden itu, AKBP Oloan segera menghubungi Wakil Kepala Polisi Port Belawan untuk meminta penguatan dan bantuan staf.
“Tak lama kemudian, lusinan polisi tiba di tempat kejadian untuk melakukan sapu. Akibatnya, 20 orang yang ditangkap didakwa dengan penganggaran dan perkelahian. Dari 20 orang, ada 14 orang positif dari narkoba ganja.
(FNR/KID)