Berita Tank-tank Israel Tetap Merangsek ke Rafah Meski Dikecam Dunia

by


Jakarta, Pahami.id

Tank Israel maju ke pusat kota Rafah, Gaza selatan Palestina, untuk pertama kalinya pada Selasa (28/5), menurut saksi mata. Operasi ini terjadi tiga minggu setelah serangan darat di kota Gaza selatan, yang memicu kecaman global atas jatuhnya korban sipil.

Tank dan kendaraan lapis baja yang dilengkapi senapan mesin terlihat di dekat masjid Al-Awda, sebuah landmark di pusat Rafah, kata para saksi mata. Reuters. Tentara Israel mengatakan pasukannya terus beroperasi di wilayah Rafah, tanpa menyebutkan masuknya mereka ke pusat kota.

“Kemarin, tentaranya (Israel) membombardir kota itu dengan serangan udara dan tembakan tank,” kata seorang warga.


Israel tetap melanjutkan serangannya meski ada protes internasional atas serangan hari Minggu (26/5) yang memicu kebakaran besar-besaran di sebuah kamp pengungsi, menewaskan sedikitnya 45 warga Palestina, lebih dari separuhnya adalah anak-anak, wanita, dan orang tua.

Para pemimpin global menyuarakan kekhawatiran akan kebakaran di “zona kemanusiaan” yang ditetapkan di mana keluarga-keluarga yang mengungsi akibat pertempuran di tempat lain di Gaza mencari perlindungan, dan menyerukan penerapan perintah Pengadilan Dunia untuk menghentikan serangan Israel.

Sebagai langkah lain yang bertujuan untuk meredam kekerasan, Spanyol, Irlandia, dan Norwegia secara resmi mengakui negara Palestina pada Selasa (28/5).

Ketiga negara tersebut mengatakan mereka berharap keputusan mereka akan mempercepat upaya mencapai gencatan senjata dalam perang Israel melawan militan Hamas, yang kini memasuki bulan kedelapan.

Warga mengatakan lingkungan Tel Al-Sultan di Rafah, tempat terjadinya serangan Minggu malam di mana tenda dan tempat berlindung dibakar saat keluarga sedang tidur, masih dibombardir.

“Tembakan tank terjadi di mana-mana di Tel Al-Sultan. Banyak keluarga meninggalkan rumah mereka di sebelah barat Rafah karena kebakaran sepanjang malam,” kata seorang warga kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.

Menurut laporan Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA), banyak warga Palestina yang berulang kali melarikan diri akibat gelombang agresi Israel di Rafah sejak awal Mei 2024.

Video yang diperoleh Reuters menunjukkan keluarga-keluarga kembali bergerak, membawa barang-barang mereka melewati jalan-jalan Rafah yang hancur, anak-anak mereka yang kelelahan mengikuti di belakang mereka.

“Banyak serangan, asap dan debu. Itu kematian dari Tuhan. (Israel) menyerang di mana-mana. Kami lelah,” kata Moayad Fusaifas sambil mendorong barang-barangnya dengan dua sepeda.

(Wow)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);