Berita Tangkap Eks Walkot Filipina, Polri Minta Tukar dengan Buronan BNN

by


Jakarta, Pahami.id

Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Kepolisian Nasional menangkap buronan Alice Guo yang merupakan mantan Wali Kota Filipina di Indonesia. Polri juga berharap pemerintah Filipina mengirimkan buronan utama Badan Narkotika Nasional (BNN), Gregor Haas.

Filipina juga diperkirakan akan mengirimkan buronan utama BNN, Gregor Has, yang upaya penukarannya masih dalam tahap negosiasi, kata Kepala Divisi Perantara Polri Irjen Krishna Murti saat dikonfirmasi, Rabu (4/9).


Khrisna menjelaskan, Alice Guo ditangkap tim gabungan Hubinter dan Polda Metro Jaya serta Polrestabes Bandung. Namun, dia tak merinci lebih lanjut terkait lokasi dan kronologi penahanan pengungsi Filipina tersebut.

Ia hanya mengatakan, penangkapan Alice Guo dilakukan sebagai bentuk kerja sama Polri dan Filipina.

Penangkapan tersebut merupakan hasil proses kerja sama dengan Polda Metro Jaya dan Polresta Bandung, ujarnya.

Alice Guo, yang bernama Tionghoa Guo Hua Ping, dicari oleh Senat Filipina setelah menolak hadir dalam penyelidikan kongres atas dugaan keterlibatannya dalam sindikat kejahatan Tiongkok.

Guo kemudian membantah tuduhan tersebut dan bersikeras bahwa dia, yang lahir di Filipina, menghadapi “tuduhan jahat”.

Dewan Anti Pencucian Uang (AMLC) bulan lalu mengajukan tuntutan pencucian uang terhadap Guo. 35 lainnya telah dilaporkan ke Departemen Kehakiman.

AMLC mencurigai Guo dan tersangka lainnya melakukan pencucian uang senilai 100 juta peso atau setara Rp 27,3 miliar.

Guo, yang dipecat dari jabatannya sebagai Wali Kota Bamban, Provinsi Tarlac, diduga melarikan diri ke Malaysia, Singapura, pada Juli lalu. Dia kemudian terbang ke Indonesia pada Agustus lalu menggunakan paspor Filipina, menurut otoritas anti-kejahatan Filipina.

Investigasi Senat dimulai pada bulan Mei setelah pihak berwenang menggerebek sebuah kasino di Bandar Bamban pada bulan Maret.

Pejabat penegak hukum Filipina kemudian mengungkapkan bahwa penipuan telah terjadi di fasilitas yang sebagian dimiliki oleh Walikota Bamban saat itu.

(tfq/tsa)