Jakarta, Pahami.id –
Kementerian Luar Negeri (Kementerian Luar Negeri) memastikan bahwa tidak ada orang Indonesia (Indonesia) adalah korban pertempuran bersenjata antara pasukan Kamboja dan Thailand.
Menurut Direktur Perlindungan Kementerian Luar Negeri Indonesia, Judha Nugraha, kesimpulan tersebut didasarkan pada pengamatan Kementerian Luar Negeri dengan kedutaan besar Indonesia (KBRI) Phnom Penh, Kamboja, dan Kedutaan Besar Indonesia di Bangkok, Thailand.
“Berdasarkan pemantauan dan komunikasi dengan berbagai pihak, tidak ada informasi tentang keberadaan orang Indonesia yang menjadi korban konflik bersenjata,” kata Judha dalam sebuah pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta pada hari Minggu.
Dia memastikan bahwa kedutaan Indonesia di kedua kota telah mengeluarkan banding keamanan kepada orang Indonesia.
Mereka diminta untuk meningkatkan kewaspadaan mereka, menghindari bepergian ke area konflik, dan terus memantau situasi keamanan otoritas lokal atau media, katanya.
Warga negara Indonesia juga disarankan untuk segera menghubungi perwakilan lokal Indonesia dalam menghadapi situasi darurat di Kamboja atau Thailand, kata Judha.
Kedutaan Besar Indonesia di Phnom Penh dapat dihubungi di nomor telepon +855-12-813-282 dan kedutaan Indonesia di Bangkok di +66-92-903-1103.
Ketegangan Thailand-Kamboja telah meningkat sejak hari Kamis, dipicu oleh perselisihan lama di Kuil Preah Verhear, Situs Warisan Dunia UNESCO dari abad ke-11.
Setelah berminggu -minggu ketegangan dari insiden tambang darat diikuti oleh tindakan diplomat gabungan, pertempuran bersenjata memecah perbatasan. Artileri berat dan roket ditembakkan di dekat area kuil.
Dalam pernyataan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Indonesia percaya bahwa kedua negara dapat menyelesaikan ketegangan dengan cara yang damai sejalan dengan “prinsip -prinsip yang tercermin dalam Piagam ASEAN dan Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama.”
(Antara/gil)