Berita Tak Ada Matahari saat Ramadan, Bagaimana Puasa di Svalbard & Yakutsk?

by


Jakarta, Pahami.id

Rakyat Muslim Di seluruh dunia diperlukan untuk melakukan puasa setiap tahun sepanjang bulan Ramadan.

Selama puasa, umat Islam menyimpan makanan, minuman, dan harus mempertahankan emosi dari doa fajar sampai matahari dan waktu sholat maghrib tiba.


Dengan begitu, waktu puasa di setiap negara dan wilayah sebenarnya bisa berbeda. Waktu puasa rata-rata adalah 12-16 jam.

Namun, puasa di daerah -daerah ekstrem seperti Svalbard, Norwegia, dan Yakutsk, Rusia, memiliki tantangan unik karena ekstrem siang dan malam.

Svalbard adalah salah satu tempat paling utara di dunia.

Dikutip AtlantikSelama musim dingin, termasuk selama Ramadhan di bulan Maret-April seperti hari ini, matahari tidak terbit sama sekali atau sering disebut fenomena malam kutub.

Di sisi lain, di musim panas, matahari tidak pernah terbenam di wilayah tersebut atau disebut fenomena tengah malam.

Dalam hal ini, dengan cepat, Muslim di Svalbard biasanya mengikuti waktu doa Mekah, Arab Saudi.

Selain itu, peluncuran Berita ArabMuslim di Svalbard juga dapat mengikuti waktu doa dari kota terdekat dengan siklus malam yang normal seperti ibukota Oslo.

Juga tidak jauh dari melamar Muslim di daerah ekstrem lainnya seperti Yakutsk, Rusia.

Yakutsk adalah kota terdingin di dunia, tetapi memiliki siklus matahari yang lebih jelas daripada Svalbard.

Ketika Ramadhan di musim semi, pada siang hari bisa lebih dari 14-16 jam. Namun, dalam hal ini, umat Islam masih memungkinkan untuk berpuasa untuk waktu setempat.

Jika bulan Ramadhan jatuh di musim panas, siang dapat mencapai 20 jam. Dengan cara itu, beberapa Muslim di Jakutsk memilih untuk mengikuti waktu doa dari kota -kota besar lainnya seperti Moskow.

Pengecualian ini juga berlaku untuk Muslim yang tinggal di wilayah ini dengan perbedaan waktu yang ekstrem.

Muslim yang tinggal di tempat -tempat ekstrem diizinkan mengikuti jadwal kota dengan siang dan malam normal. Biasanya mereka mengikuti fatwa sarjana setempat.

Ini dilakukan agar puasa masih dapat dilakukan dengan benar tanpa merusak kesehatan.

(RDS/RDS)