Berita Taipan Thailand Tersangka Kasus Gedung Runtuh Menyerahkan Diri

by


Jakarta, Pahami.id

Konglomerat Konstruksi Thailand Dan lusinan orang lain menyerah ke kantor polisi pada hari Jumat (5/16), terkait dengan tuduhan Malkonstruksi, menyebabkan bangunan itu runtuh karena gempa bumi Thailand pada bulan Maret.

Italia-Thai President Development Co., Premchai Karnasuta, bersama dengan desainer dan insinyur konstruksi di antara 17 tersangka yang diduga peduli tentang pembangunan gedung bertingkat, dikutip dari Saluran Berita Asia.


Pengadilan Thailand juga mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk 17 orang Premchai yang dikenal karena diduga terlibat dalam pembangunan gedung yang runtuh dalam efek gempa bumi Thailand pada bulan Maret.

Surat perintah itu diturunkan ke media oleh polisi Thailand. Mereka yang didakwa dengan eksekutif dan insinyur dari tujuh perusahaan yang terlibat dalam desain, konstruksi, dan pengawasan bangunan.

Salah satu dari lusinan orang ini adalah mantan Presiden Pembangunan Italia Thailand PCL, Premchai Karnasuta. Namun, dia tidak dapat dihubungi untuk berkomentar, seperti yang disebutkan CNNJumat (5/15).

Premchai terlibat dalam undang -undang pada tahun 2021. Pada waktu itu, pengadilan menyatakan bahwa ia bersalah dan dijatuhi hukuman lebih dari tiga tahun penjara karena berburu spesies yang dilindungi setelah ditangkap oleh penjaga hutan.

Sementara itu, Wakil Kepala Polisi Bangkok Mayor Jenderal Somkuan Puengsap mengatakan tuduhan lusinan termasuk pelanggaran Kode Bangunan yang menyebabkan kematian. Jika mereka dinyatakan bersalah, mereka dapat dipenjara seumur hidup.

Pencakar langit masih dibangun di Bangkok, runtuh oleh gempa bumi pada 7,7 pada bulan Maret. Pusat kejutan ini ada di Myanmar.

Pada waktu itu, ratusan orang dilaporkan telah terjebak di dalam gedung. Pencarian berlanjut selama beberapa minggu. Tim menemukan mayat hingga 89 di gedung dan tujuh masih hilang.

Otoritas Thailand masih menyelidiki sumber bangunan dan belum menerbitkan temuan mereka.

Institut Anti -Korupsi Thailand telah melaporkan kepada pihak berwenang tentang pembangunan bangunan sebelum runtuh. Selain itu, pejabat industri mengatakan bahwa pengujian awal bahan di lokasi menunjukkan bahwa ada baja di bawah standar.

(Yesus/BAC)