Jakarta, Pahami.id –
Anggota Cilegon DPRD Dari klan Hikmatullah Gelora membuka suaranya setelah video mobilnya jatuh ke dalam pengunjuk rasa di depan virus PT Bungasari di media sosial.
Pengacara Hikmatullah, Muibuddin, mengklaim kliennya secara tidak sengaja menabrak massa aksi di depan pabrik. Muibuddin mengakui bahwa kliennya akan menjalankan tugasnya sebagai DPRD untuk mengendalikan perusahaan.
Dia mengatakan pelanggannya pada saat itu tidak tahu apakah akan memberikan pendapat mereka di depan PT Bungasari.
“Pagi ini untuk mengendalikan pekerjaan, tetapi ternyata di depan Pt Bungasari ada demonstrasi oleh para pekerja, jadi Haji Wisdom tidak tahu ada demonstrasi,” katanya kepada wartawan pada hari Selasa (10/6).
Muibuddin mengatakan Hikmatullah kemudian mencoba memasuki area pabrik. Pada waktu itu, katanya, ada tindakan intimidasi yang diambil oleh para pengunjuk rasa dan mobil yang dibawa kliennya.
“Termasuk kendaraan Haji Pak, kebijaksanaan terpapar, jadi ada sedikit terkejut. Jadi sedikit lebih maju oleh kendaraan di masa depan,” katanya.
Dia menyebutkan bahwa situasinya kemudian diriwayatkan oleh banyaknya tindakan yang dengan sengaja menabrak para pengunjuk rasa di depan pabrik.
“Sepertinya pembuangan oleh seorang pekerja yang haji hajj sengaja menabrak salah satu pengunjuk rasa,” katanya.
Muibuddin mengklaim bahwa jika ia memiliki niat untuk menabrak, korban harus memantul atau menjelajahi pagar perusahaan. Namun, dia mengatakan korban hanya diperas ketika mobil kebijaksanaan diblokir oleh pengunjuk rasa.
“Namun, jika kita melihat videonya, itu sangat jelas bahkan jika itu disengaja, itu mungkin naik atau terikat atau naik di pagar, tetapi ini tidak,” katanya.
“Oleh karena itu, jelas bahwa tidak ada niat untuk melukai atau melukai pengunjuk rasa, jelas bahwa Pak Haji Wisdom memiliki hak untuk memasuki daerah Pt Bungasari untuk mengendalikan pekerjaannya,” katanya.
Sebelumnya virus itu diduga bahwa mobil anggota DPRD Cilegon sengaja menabrak Pedemo di depan pabrik Area Cilegon. Mobil itu diduga dimiliki oleh faksi DPRD Cilegon Gelora, Hikmatullah.
Insiden itu terjadi pada hari Selasa (10/6) sekitar pukul 07.00 WIB ketika peserta dari Federasi Energi dan Serikat Buruh (FSPKEP) mogok.
“Kami mendapat instruksi dari manajemen untuk dipegang di pintu masuk, dia tahu ada mobil dari anggota Dewan Nerobos, saya tidak berpikir itu akan mencapai kecelakaan seperti itu, dia tahu itu dipukul,” korban bernama Hasan mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa (10/6).
Korban tidak tahu arti mobil yang diduga dikendarai oleh anggota Cilegon DPRD menabrak massa tindakan.
“Essence (DPRD Cilegon) dengan mobil jatuh secepat itu,” katanya.
Berita lengkapnya di sini.
(TFQ/GIL)