Jakarta, Pahami.id —
Perbedaan hasil pemungutan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di antara jawaban KPU dengan bentuk model C1 Plano yang berlangsung di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Hal itu terlihat di situs resmi KPU Sirekap per Minggu (3/3). Beberapa TPS di beberapa daerah yang sudah mengunggah formulir Model C1 Plano, mempunyai hasil yang berbeda dengan hasil Sirekap yang dikeluarkan KPU.
CNNIndonesia.com mendeteksi penjumlahan suara PSI berdasarkan hasil Sirekap, kemudian dicocokkan dengan formulir Model C1 yang diunggah melalui situs resmi pemilu2024.kpu.go.id, dan hasilnya penjumlahan suara PSI di Sirekap tidak sesuai penjumlahan. suara di TPS.
Misalnya di TPS 004 Bulakan, Cibeber, Kota Cilegon, Banten. Dari data Sirekap, suara tertulis PSI ada 69 suara, sedangkan suara tidak sah ada 1. Padahal kalau dilihat lagi dari gambar C.Results yang diunggah di Sirekap, PSI hanya punya 1 suara, sedangkan suara tidak sah ada 69 suara.
Lalu, TPS 020 Tanah Grogot, Kecamatan Tanah Grogot, Paser, Kalimantan Timur. Dalam sistem Sirekap, suara PSI mencapai 50 suara, kemudian 3 suara tidak sah, bahkan berdasarkan foto C. Hasilnya, suara PSI 0, sedangkan suara tidak sah 53.
<!–
/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>
Di TPS 002 Kroyo, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, suara PSI berdasarkan Sirekap mencapai 48 dengan total 2 suara tidak sah. Padahal, berdasarkan foto C.Results, perolehan suara PSI adalah 0, dengan 50 suara tidak sah.
Masih di tempat yang sama, di TPS 006, hasil Sirekap KPU, PSI mendapat 11 suara. Meski bergambar C.Results, PSI hanya memperoleh 1 suara sah melalui calon legislatifnya Fitri Rahmawati.
Perbedaan serupa juga terjadi misalnya di Provinsi Jawa Barat, khususnya di TPS 016, Desa Kedungwungu, Anjatan, Kabupaten Indramayu. Hasil Sirekap, PSI mendapat 32 suara. Bahkan berdasarkan foto C.hasil, PSI hanya mendapat 2 suara.
CNNIndonesia.com telah menghubungi KPU terkait perbedaan hasil Sirekap dan c.hasil gambar yang diunggah pada halaman yang sama. Namun hingga berita ini ditulis, KPU belum bersedia memberikan jawaban karena masih dalam rapat.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan PSI Grace Natalie meminta semua partai menunggu keputusan akhir dari KPU terkait penambahan suara partainya yang dinilai tidak tepat. Menurutnya, untuk saat ini penghitungan ulang suara masih berlangsung.
“Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan sampai membawa opini yang menyesatkan masyarakat… Yang tidak wajar adalah jika ada pihak yang mencoba mengemukakan pendapat dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata dalam keterangan tertulis, Sabtu. (2/3).
Sejumlah partai kemudian keberatan dengan kenaikan suara PSI yang mendadak, salah satunya PPP. Sementara itu, praktisi lembaga survei menilai kenaikan suara PSI merupakan sebuah anomali.
Sementara perolehan suara PSI ‘meledak’ baru beberapa hari terakhir. Biasanya kalau data yang masuk di Sirekap besar dan proporsional, suara PKB akan naik turun. partai tidak akan dinamis seperti ini , ” tulis Burhanuddin dalam perbincangan di media sosial X.
(thr/fr)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);