Berita ‘Starling’ Jadi Mata dan Telinga Polisi

by
Berita ‘Starling’ Jadi Mata dan Telinga Polisi


Jakarta, Pahami.id

Kapolda Metro Jaya Pemeriksa Edi Suheri berharap para pedagang kopi sekitar atau ‘Jalak’ bisa menjadi mata dan telinga polisi. Dia meminta pedagang kopi keliling untuk melaporkan jika ada yang mencurigakan.

“Mereka bukan hanya penjual kopi saja, tapi juga bagian dari mata dan telinga polisi di lapangan,” kata Asep seperti dikutip dari Di antaraJumat (10/10).

Asep menjelaskan, para pedagang ini sehari-hari turun dan berinteraksi langsung dengan masyarakat. Dia berjanji akan menghormati para pedagang yang memberikan informasi.


“Jika ada kejadian atau sesuatu yang mencurigakan, silakan lapor kepada kami. Bagi yang membantu memberikan informasi, tentu kami akan mengapresiasi,” ujarnya.

Asep menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar kegiatan sosial, namun juga bagian dari pendekatan humanis kepolisian. Ia mengatakan pedagang kopi keliling dan usaha kecil merupakan bagian penting dalam kehidupan Jakarta.

Selain sebagai ruang silaturahmi dan berdialog, kegiatan ini juga merupakan bagian dari strategi Polisi Komunitas atau polisi komunitas.

Ia pun berharap semangat persatuan ini bisa menjadi jembatan penghubung antara polisi dan warga serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian Tanah Air. Melalui semangat “Pengawal Jakarta” kami mengajak masyarakat untuk menjaga Jakarta tetap aman, tertib, dan harmonis.

Pedagang kopi keliling menggunakan sepeda yang mudah ditemukan di tengah kota Jakarta, mulai dari kawasan hotel Indonesia, Menteng, Monas dan kawasan ramai lainnya di sekitar Jalan Jender Sudirman dan MH Thamrin.

Para pedagang ini juga menjadi fenomena tersendiri ketika terjadi demonstrasi karena barang dagangannya akan laris manis.

Ojj mencatat tindakan kriminal

Sebelumnya Asep Edi juga akan memberikan RP. 500 ribu kepada pengemudi ojek online (OJU) yang mencatat aksi kriminal di jalanan.

Wakil Kapolda Metro Jaya Brigjen Deanto mengatakan, hal itu dilakukan karena Ojol kini menjadi mitra strategis kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Dia berharap para tukang ojek tidak segan-segan menggunakan pihak kepolisian sebagai arahan.

“Posisi polisi itu rumah rakyat, kita ingin teman-teman kita mengambil posisi ini, kalau ada tindak pidana di jalan kita akan terhormat, meski mendapat imbalan RP.

(Tim/Dal)