Berita Staf Diduga Terlibat Serangan, Menlu Israel Sebut UNRWA Mesti Diganti

by


Jakarta, Pahami.id

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) harus diganti setelah muncul tuduhan Israel adanya personel organisasi yang terlibat dalam penyerangan kelompok Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023.

Hal tersebut diungkapkan Israel Katz dalam cuitannya pada Sabtu (27/1). Kata dia, kasus tersebut juga perlu diusut tuntas.


“Hubungan @UNRWA dengan Hamas, memberikan perlindungan bagi teroris, dan mempertahankan kekuasaannya tidak dapat disangkal. Pimpinan UNRWA harus dicopot dan diselidiki secara menyeluruh atas pengetahuan mereka tentang kejahatan ini,” kata Israel Katz.

“Dalam membangun kembali Gaza, @UNRWA harus digantikan oleh lembaga yang didedikasikan untuk perdamaian dan pembangunan nyata,” lanjutnya.

Menyusul tuduhan bahwa beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel, beberapa negara telah mengumumkan bahwa mereka akan berhenti memberikan bantuan kepada badan bantuan PBB tersebut.

Di antara yang disebutkan Katz adalah Amerika Serikat, Australia, Italia, dan Inggris.

Katz juga mengatakan bahwa negara-negara lain harus mengikuti langkah serupa untuk mengambil tindakan serupa terhadap UNRWA.

“Saya menyerukan lebih banyak negara untuk bergabung,” seru Israel Katz.

Departemen Luar Negeri AS menangguhkan pendanaan untuk UNRWA. AS mendesak badan-badan bantuan PBB untuk “bertanggung jawab penuh atas siapa pun yang terlibat dalam serangan keji itu”.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong juga mengatakan untuk berhenti memberikan dana.

“Kami menyambut baik tanggapan segera UNRWA, termasuk mengakhiri kontrak dan melakukan penyelidikan,” cuit Penny Wong melalui akun X (sebelumnya Twitter).

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani juga mengatakan pihaknya akan bergabung dengan negara lain. Meski demikian, ia menekankan, “Tetap berkomitmen memberikan bantuan kepada rakyat Palestina sekaligus melindungi keamanan Israel.”

Sementara itu, pemerintah Inggris disebut kaget dengan tudingan staf UNRWA yang diduga terlibat dalam penyerangan 7 Oktober 2023.

Akibatnya, Inggris juga “menjeda pendanaan di masa depan” sementara Kementerian Luar Negeri mengkaji klaim tersebut.

Hingga saat ini, beberapa negara lain juga menghentikan sementara pemberian dana bantuan kepada UNRWA.

Selain yang telah disebutkan Katz, Kanada, Finlandia, Swiss, dan Belanda juga memutuskan melakukan hal serupa.

Beberapa staf UNRWA dituding terlibat dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Hal itu diungkapkan Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini yang mengatakan pihak berwenang Israel memberikan informasi tersebut.

Investigasi telah dilakukan dan mereka yang diduga terlibat dimintai pertanggungjawaban, “termasuk melalui tuntutan pidana.” Langkah ini diambil untuk melindungi kemampuan badan tersebut dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Investigasi tersebut disambut baik oleh Kementerian Luar Negeri Israel.

Serangan tanggal 7 Oktober merupakan serangan Hamas di Israel selatan. Dalam serangan tersebut sedikitnya 1.200 orang tewas dan 250 orang diculik.

Sejak invasi Israel pada 7 Oktober 2023, sekitar 26.257 warga Palestina tewas dan 64.797 luka-luka. Sedangkan di Israel, korban tewas sekitar 1.139 orang.

(pra)

[Gambas:Video CNN]

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);