Berita Siswa Keracunan MBG di Sumba Barat Daya Jadi 77 Orang

by
Berita Siswa Keracunan MBG di Sumba Barat Daya Jadi 77 Orang


Kupang, Pahami.id

Kasus siswa peracunan dituduhkan setelah makan makanan bergizi gratis (MBG) Di Kabupaten Sumba Barat Daya, (SBD) di sebelah timur NUSA Tenggara meningkat menjadi 77 orang.

Data dari Kantor Kesehatan SBD menyebutkan jumlah siswa yang diracuni oleh 77 orang atau meningkatkan 2 dari 75 yang dilaporkan sebelumnya. Siswa berasal dari tiga sekolah menengah/kejuruan.

“Jumlah korban dengan keracunan adalah 77 (siswa), hingga 77 terakhir,” kata Kepala Kantor Kesehatan SBD Yulianus Kaleka saat dihubungi Cnnindonesia.comKamis (24/7).


Dia dirinci 77 siswa dari SMK State 1 Tambaka City 53 siswa, SMK Don Bosco 17 orang dan SMK State 2 Tambaka City 7.

Semua siswa dengan keracunan dibebaskan dari Rumah Sakit Karitas, Rumah Sakit Umum Bolo dan Radamata Health Center pada hari Rabu (7/23) karena kondisi mereka telah membaik dan menjalani perawatan rawat jalan.

“Ada lima orang yang perlu menghabiskan malam untuk diamati di Pusat Kesehatan Radamata tetapi pada Kamis pagi telah membaik sehingga diizinkan untuk kembali hari ini,” katanya.

Lima siswa yang telah dirawat di Pusat Kesehatan Radamata berasal dari SMA State 1 Tambaka City dan empat siswa SMK Don Bosco.

Dia mengatakan dari diagnosis sementara, dugaan keracunan lusinan siswa dari ikan dalam menu Nutrisi Gratis (MBG) yang dimakan oleh para siswa pada hari Rabu (7/23).

“Untuk saat ini diharapkan karena ikan (keracunan) (dalam menu MBG),” katanya.

“Ya, harus dicurigai bahwa sumber yang paling mungkin adalah dari ikan,” katanya.

Namun, Yulianus mengatakan tuduhan itu masih harus dibuktikan dengan tes lebih lanjut dari sampel yang diambil dan dibawa ke Kupang untuk penyelidikan epidemologi.

Gejala siswa ketika dibawa ke rumah sakit dan pusat kesehatan adalah pusing, sakit perut, mual dan muntah.

“Ya, ada juga laporan bahwa beberapa mengalami diare, beberapa pengalaman pingsan dan mereka yang sakit kepala dan beberapa gatal,” katanya.

(Eli/isn)