Berita Perang Kamboja vs Thailand, KBRI Imbau WNI Waspada

by
Berita Perang Kamboja vs Thailand, KBRI Imbau WNI Waspada


Jakarta, Pahami.id

Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) Phnom Penh mengimbau semua warga negara Indonesia (WNI) di Kamboja untuk tetap tenang dan terjaga, di tengah konflik militer antara Kamboja dan Thailand Itu meningkat pada hari Kamis (24/7).

Kedutaan besar Indonesia di Phnom Penh mengimbau orang Indonesia untuk tetap tenang, berjaga, dan tidak panik di tengah konflik, dan menghindari perjalanan ke perang yang dipengaruhi oleh perang.


“Kedutaan besar Indonesia di Phnom Penh mengimbau semua orang Indonesia untuk tetap tenang, berjaga, dan tidak panik. Hindari atau batasi perjalanan mereka ke daerah yang terkena dampak,” kata kedutaan Indonesia di Phnom Penh, Kamis (24/7).

Selain itu, orang Indonesia di Kamboja juga disarankan untuk mengikuti situasi dari sumber resmi dari otoritas Kamboja, media tepercaya, atau media resmi Kedutaan Besar Indonesia di Phnom Penh.

Untuk memfasilitasi pengumpulan data dan komunikasi dengan kedutaan Indonesia, orang Indonesia juga diminta untuk melaporkan diri di portal yang merawat orang Indonesia: www.peduliwni.kemlu.go.id.

“Kedutaan besar Indonesia di Phnom Penh akan terus memantau situasi dan memberikan pengembangan permanen,” banding melanjutkan.

Menurut catatan imigrasi Kamboja di 2924 ada lebih dari 131 ribu orang Indonesia di negara itu, dengan visa jangka panjang atau lebih dari tiga bulan.

Ada juga hotline untuk perlindungan Indonesia di Kedutaan Besar Indonesia di Phnom Penh yang dapat dihubungi: +855 12 813 282 dan hotline konsuler: +855 61 844 661.

Perang terbakar di perbatasan Thailand dan Kamboja, dipicu oleh insiden serius di daerah kuil Ta Muen Thom, salah satu situs kuno yang terletak di wilayah perselisihan negara kedua.

Pemerintah Kamboja menuduh Thailand sebagai partai yang memicu peningkatan terbaru setelah seorang prajurit Kamboja secara fisik diserang oleh warga Thailand dan sipil pada hari Senin (7/14).

Sementara itu, Thailand menuduh dirinya sendiri mengatakan Kamboja adalah penyebab perang, dan telah menggerebek sejauh mana warga sipil di perbatasan, menyebabkan lusinan orang mati.

(DNA/BAC)