Jakarta, Pahami.id —
Serangan rudal menghantam kediaman kepala biro politik Hamas Ismail Haniyah di Iran tidak hanya membunuh salah satu orang terpenting Hamas.
Pengawal Haniyeh, Wasim Abu Shaaban, juga tewas dalam serangan itu.
Penyerangan terhadap Haniyeh terjadi pada Rabu (31/7) dini hari setelah Haniyeh menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (30/7). Ketika serangan itu terjadi, Haniyeh sedang berada di rumah seorang veteran perang di utara Teheran, tempat dia tinggal selama berada di Iran.
Pemerintah Iran mengutuk keras pembunuhan Haniyeh. Iran berjanji akan merespons dengan “keras” terhadap Israel, yang dituduh berada di balik serangan itu.
Pada hari Kamis, jenazah Haniyeh dan pengawalnya, Shaaban, dimakamkan di Universitas Teheran. Sholat tersebut dipimpin langsung oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Siapa Wasim Abu Shaaban?
Wasim Abu Shaaban adalah pengawal Haniyeh yang telah melayani pemimpin Hamas selama lima tahun terakhir.
Pria yang dikenal dengan nama lain “Abu Anas” ini mengabdikan hidupnya untuk berperang dan memimpin sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam.
Namun, Shaaban juga memberikan keamanan bagi para pejabat senior Hamas.
Laporan dari Agensi Anadolu, di awal karirnya, Shaaban adalah pengawal Saeed Seyam, Menteri Dalam Negeri di pemerintahan pertama Hamas. Namun, Seyam tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada tahun 2009.
Sebagai anggota Brigade Al Qassam, Shaaban menjabat sebagai wakil komandan unit di wilayahnya di Tal al-Hawa.
Dia memimpin sebuah faksi di tentara elit sebelum ditugaskan sebagai pengawal Haniyeh pada tahun 2019.
Dalam perang Gaza tahun 2014, Shaaban berpartisipasi dalam operasi jihad yang menargetkan pangkalan militer Israel di Nahal Oz.
Pada bulan Juli tahun itu, sembilan pejuang Brigade Al Qassam melancarkan serangan di belakang garis musuh, menyerang menara militer yang dijaga ketat.
Serangan tersebut berhasil menghancurkan seluruh anggota batalion Nahal Oz yang ada di menara tersebut, termasuk 10 tentara Israel.
Shaaban lahir di Tal al-Hawa pada tahun 1988. Pria berusia 36 tahun ini merupakan lulusan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Gaza.
Syaaban dikenal sebagai orang yang sangat alim dan santun. Dia suka membaca Al-Quran di masjid dan selalu baik kepada orang lain.
Shaaban menikah dan memiliki dua putra dan dua putri.
Hingga akhir hayatnya, ia terus setia mengabdikan dirinya merawat Haniyeh.
(blq/baca)