Jakarta, Pahami.id —
Sebanyak 113 orang tewas akibat serangan kelompok bersenjata di beberapa desa di Nigeria tengah
Pejabat pemerintah setempat menyebut angka tersebut menunjukkan peningkatan tajam dari angka awal yang dilaporkan pada Minggu (24/12) malam yang hanya 16 orang meninggal.
“Sedikitnya 113 orang dipastikan tewas akibat pertempuran yang berlangsung dari Sabtu hingga Senin pagi,” kata kepala pemerintah daerah di Bokkos, Senin Kassah, Negara Bagian Plateau. AFPSenin (25/12).
Kelompok bersenjata yang disebut “bandit” menyerang sedikitnya 20 komunitas dan membakar rumah.
“Kami menemukan lebih dari 300 orang terluka yang dilarikan ke rumah sakit di Bokkos, Jos dan Barkin Ladi,” kata Kassah.
Palang Merah setempat melaporkan 104 kematian di 18 desa di provinsi Bokkos.
“Sedikitnya 50 orang juga dilaporkan tewas di beberapa desa di kawasan Barkin Ladi,” kata Dickson Chollom, anggota parlemen negara bagian.
Dia mengutuk serangan itu dan meminta pasukan keamanan untuk bertindak cepat.
“Kami tidak akan menyerah pada taktik pedagang maut ini. Kami bersatu dalam mencari keadilan dan perdamaian abadi,” kata Chollom.
Plateau adalah salah satu dari beberapa negara bagian yang membentuk Jalur Tengah Nigeria yang beragam secara etnis dan agama, dimana perubahan iklim dan pembangunan pertanian menyebabkan ketegangan di antara masyarakat dan meningkatkan ketegangan antara penggembala Muslim dan petani Kristen.
Ratusan orang telah tewas dalam kekerasan antar-komunal dalam beberapa tahun terakhir.
Menyusul serangan akhir pekan lalu, kelompok hak asasi manusia Amnesty International mengatakan pihak berwenang di negara Afrika Barat tersebut “gagal menghentikan serangan mematikan yang sering terjadi terhadap masyarakat pedesaan di Negara Bagian Plateau.”
Konflik terus melanda wilayah utara dan tengah negara tersebut, tempat kelompok bersenjata beroperasi dan pasukan pemerintah dituduh melakukan pelanggaran.
Bulan ini, Presiden Nigeria Bola Tinubu memerintahkan penyelidikan setelah serangan pesawat tak berawak militer menewaskan 85 warga sipil yang sedang berkumpul untuk upacara keagamaan.
Tinubu menyesalkan apa yang disebutnya sebagai “kemalangan akibat pemboman tersebut”.
Gubernur Kaduna Uba Sani mengatakan pada saat itu bahwa warga sipil telah dibunuh secara keliru oleh pesawat tak berawak yang ditujukan untuk “teroris dan bandit.”
(tim/bukan)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);