Berita Serangan Israel Hancurkan Gaza Melebihi Bom Nuklir Hiroshima

by

Jakarta, Pahami.id

Badan pengawas hak asasi manusia Eropa, Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Medditelepon Israel telah menjatuhkan lebih dari 25.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza, Palestina, sejak 7 Oktober lalu. Jumlah tersebut setara dengan dua bom nuklir.

Sebagai perbandingan, bom nuklir Little Boy yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang, pada Perang Dunia II menghasilkan 15.000 ton bahan peledak berdaya ledak tinggi.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Bom tersebut menghancurkan segalanya dalam radius satu mil atau sekitar 1,6 kilometer, katanya seperti dikutip Al Jazeera.

Berdasarkan citra video satelit, bangunan di Gaza hancur total akibat serangan Israel.

[Gambas:Video CNN]

Menurut data terbaru PBB dan Otoritas Palestina, serangan Israel menyebabkan kerusakan pada 222.000 unit perumahan. Dari jumlah tersebut, 40.000 hancur total.

Selain itu, Israel juga merusak 278 fasilitas pendidikan, 270 fasilitas kesehatan, 69 tempat ibadah, 45 ambulans, dan 11 toko roti.

Tingkat kerusakan yang parah karena Israel menggunakan rudal berpemandu presisi atau sering disebut bom pintar. Analis militer yang meliput konflik di Gaza, Elijah Magnier, mengatakan penggunaan senjata tersebut justru menargetkan infrastruktur Hamas.

“Efektivitas senjata-senjata ini dalam mencapai tujuan strategis tanpa menyebabkan kerusakan yang tidak proporsional adalah hal yang mustahil,” kata Magnier.

Sebelumnya, Menteri Warisan Israel Amihay Eliyahu menyinggung opsi penggunaan energi nuklir di Gaza.

Pernyataan ini kemudian mengakibatkan penangguhannya dari pemerintahan Benjamin Netanyahu.

“Pernyataan Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan. Israel dan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian terhadap orang-orang yang tidak bersalah,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Israel melancarkan invasi ke Gaza sejak 7 Oktober. Di hari-hari berikutnya mereka terus menyerang warga dan fasilitas umum.

Akibat serangan itu, lebih dari 11.100 warga Palestina tewas. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban tewas antara lain 4.609 anak-anak dan 3.100 perempuan.

Sementara Kementerian Kesehatan mencatat 28.200 orang mengalami luka-luka.

Masyarakat dan organisasi internasional telah berulang kali menyerukan gencatan senjata, namun hingga kini seruan tersebut belum terlaksana.

(isa/pra)