Jakarta, Pahami.id —
Dinas Binamarga Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan jalan provinsi melintasi wilayah tersebut Cianjur ke arah selatan, khususnya di Distrik Tanggeung yang sudah ambruk, lalu lintas kini dapat dicapai seperti biasa di kedua arah, namun terdapat pembatasan muatan.
Kepala Dinas Jalan Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan, pihaknya segera melakukan penanganan darurat dengan melakukan penambalan dan pengaspalan agar jalan yang ambles bisa dilalui normal dua arah.
“Operasi darurat selama masa tanggap darurat sudah dilakukan. Untuk saat ini jalur tersebut boleh dilalui kendaraan, namun dengan pembatasan ketat hanya kendaraan roda empat kecil dan minibus yang boleh lewat. Truk tetap dilarang,” ujarnya saat dihubungi. , Minggu (12/8).
Pihaknya akan melakukan kajian jangka menengah dan panjang pengelolaan jalur utama Cianjur-Sindangbarang, termasuk kajian teknis penyebab amblesnya jalan dan kontur tanah atau faktor lainnya.
Ke depan, pihaknya akan melakukan operasi cepat seperti pembuatan jalur baru atau pengerasan kontur tanah pada bagian jalan yang ambles. Namun pada masa tanggap darurat, yang dilakukan hanya sebatas pemadatan dan penambalan.
“Saat ini sedang diupayakan agar bagian jalan yang ambruk tidak terulang kembali hingga jalan tersebut dapat terputus. Pembatasan berat harus diterapkan secara ketat karena jika dilewati kendaraan besar dapat menyebabkan badan jalan ambruk dan putus. lagi,” katanya.
Sementara terkait jalan daerah yang tertutup longsor di beberapa titik, imbuhnya, saat ini telah berhasil dipindahkan menggunakan lebih dari tujuh unit alat berat dan akan siap di jalur selatan Cianjur pada masa tanggap darurat.
“Semua material longsor masih kami upayakan agar tidak menumpuk di pinggir jalan, termasuk penanganan sementara tebing yang rawan longsor berikutnya, yang sudah dilakukan petugas dengan memasang penahan. tembok,” katanya. katanya.
Kasatlantas Polres Cianjur AKP Anjar Maulana mengatakan, setelah beberapa hari dioperasikan jalur utama arah selatan Cianjur, kendaraan dari kedua arah kini sudah bisa melintas, namun dilakukan pembatasan karena masih rawan roboh.
Tindakan sementara dilakukan agar arus kendaraan bisa melintas dua arah dari Cibeber hingga Sindangbarang, namun untuk menghindari longsor dan tenggelam lebih lanjut, truk-truk besar tidak diperbolehkan melintas, ujarnya.
(Antara/Senin)