Berita Semeru Erupsi, 66 Pendaki Terjebak di Ranu Kumbolo Sudah Dievakuasi

by
Berita Semeru Erupsi, 66 Pendaki Terjebak di Ranu Kumbolo Sudah Dievakuasi


Surabaya, Pahami.id

Jumlah pendaki dan petugas yang dilaporkan terjebak di lereng Gunung SemeruTepatnya di Ranu Kumbolo, saat terjadi letusan, jumlahnya bertambah menjadi 187 orang. Namun 66 orang berhasil dievakuasi.

Hal itu dibenarkan Kepala Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Rudijanta Tjahja Nugraha, merevisi jumlah sebelumnya sebanyak 178 orang.

“Saat itu pengunjung yang berangkat ke Ranu Kumbolo berjumlah 137 orang hingga rombongan terakhir tiba di Ranu Kumbolo sekitar pukul 17.00 Wib.


Sebanyak 187 orang terjebak di Ranu Kumbolo, sejak Rabu (19/11). Rudijanta mengatakan, cuaca hujan dan medan yang gelap tidak memungkinkan mereka turun di hari yang sama.

Mengingat hal tersebut dan kondisi cuaca saat itu sedang hujan dan hari mulai gelap, maka para pendaki dan rombongan diminta untuk menginap di Ranu Kumbolo, katanya.

Meski demikian, Rudijanta mengatakan kawasan Ranu Kumbolo aman dan tidak terkena dampak erupsi maupun awan panas yang turun dari Gunung Semeru.

Arah letusannya ke arah selatan dan tenggara, sedangkan Ranu Kumbolo ke utara. Berdasarkan pengalaman yang ada, keadaan ini berarti Ranu Kumbolo tidak terkena dampak erupsi Gunung Semeru, ujarnya.

66 pendaki dievakuasi

Saat ini, sebanyak 187 orang telah dievakuasi secara bertahap. Sebanyak 66 pendaki telah tiba di Pos 3 menuju Pos 2 di Ranu Pani.

Rombongan pendaki mulai turun ke Ranu Pani pada hari Kamis pukul 07.30 WIB hingga rombongan terakhir pada pukul 09.30 WIB.

Kepala Kantor SAR A Surabaya Nanang Sigit mengatakan, tim penyelamat kini membantu mengevakuasi 187 pendaki yang terjebak di Ranu Kumbolo menuju Ranu Pani.

Nanang mengatakan, para pendaki terdiri dari 129 orang pendaki, 1 orang petugas, 2 orang penabung, 24 orang ppgst, 25 orang kuli angkut, dan 6 orang dari Kementerian Pariwisata.

“Markas TNBTS, basarnas, dan seluruh lembaga perlombaan telah memastikan seluruh pendaki dalam keadaan selamat dan kini dipandu untuk turun bersama menuju pos Ong, pintu gerbang pendakian Semeru,” kata Nanang.

Gunung Semeru meletus pada pukul 14.13 WIB hingga 18.11 WIB, Rabu (19/11), dengan amplitudo maksimum 45 mm, durasi 14.283 detik dengan longsor lebih dari 14 km ke arah tenggara (Besuk Kobokan).

Tingkat aktivitas Gunung Semeru saat ini berada pada Level IV atau hati-hati. Pukul 19.56 getaran banjir sudah tidak terekam lagi. Letusan sudah usai namun status waspada masih berlaku.

Hingga Rabu malam, sebanyak 1.156 orang dilaporkan telah dievakuasi akibat erupsi Gunung Semeru. Mereka terpaksa meninggalkan rumahnya dan dipindahkan ke beberapa titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Selain itu, ada juga tiga orang yang dirawat di RSUD Haryoto karena mengalami luka bakar saat melewati kawasan Gladak Perak. Mereka adalah pasangan suami istri Haryono (48) dan Normawati (43), warga Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabiliti Kediri yang dirawat di RS Haryoto, Lumajang.

Belakangan, Hosen (44), warga Dusun Umbulan Sumbersari, Kampung Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, mengalami luka bakar akibat banjir lahar Semeru dan terjebak di dalam rumah. Ia dirawat di RSUD Pasirian.

Pendakian Gunung Semeru hingga Ranu Kumbolo di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur, juga dinyatakan ditutup total pascaerupsi.

(dal/frd/dal)