Berita Puluhan Rumah hingga Sekolah Rusak Berat Akibat Erupsi Semeru

by
Berita Puluhan Rumah hingga Sekolah Rusak Berat Akibat Erupsi Semeru


Surabaya, Pahami.id

Puluhan bangunan rumah dan fasilitas umum (FASUM) di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajangrusak parah akibat letusan tersebut Gunung Semeru.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim, Satriyo Nurseno mengatakan, berdasarkan pendataan sementara, di Desa Supiturang setidaknya ada 21 rumah dan satu sekolah rusak parah.

“Dampak kerusakan di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo tercatat 21 unit rumah rusak, kemudian fasilitas umum yaitu Sdn Supiturang 02 yang rusak,” kata Satriyo, Kamis (20/11).


Lalu ada juga bangunan tempat ibadah atau musala di Desa Supiturang yang rusak parah akibat material letusan Semeru.

Selain itu, kata Satriyo, juga terdapat jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Sumbersari dengan Desa Gumukmas yang tertutup material vulkanik.

“Ternak yang terdampak sebanyak 4 ekor sapi dan 120 ekor kambing,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, total enam unit alat berat telah dikerahkan untuk membantu proses pembersihan jalan setapak yang tertutup abu vulkanik di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

“TRC BPBD wilayah Jatim bersama tim gabungan menyiapkan masker dan membantu warga mengevakuasi hewan ternak dan barang berharga di Dusun Sumbersari, Desa Sumbersari, Kecamatan Pronojiwo,” ujarnya.

TRC BPBD Provinsi Jawa Timur dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Lumajang juga melakukan pembersihan material di Jembatan Gladak Perak.

Saat ini jumlah pengungsi mencapai 191 orang. Jumlah ini turun dibandingkan data pengungsi semalam, karena sebagian besar warga memutuskan pulang untuk memeriksa rumahnya.

Mereka tersebar di delapan titik transfer di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

“Jumlah pengungsi sekitar 191 orang, data awal,” ujarnya.

Gunung Semeru meletus pada pukul 14.13 Wib hingga 18.11 Wib, Rabu (19/11), dengan amplitudo maksimum 45 mm, durasi 14.283 detik dengan longsoran lebih dari 13 km ke arah tenggara (Besuk Kobokan).

Tingkat aktivitas Gunung Semeru saat ini berada pada Level IV atau hati-hati. Pukul 19.56 getaran banjir sudah tidak terekam lagi. Letusan sudah usai namun status waspada masih berlaku.

Hingga Rabu malam, sebanyak 1.156 orang dilaporkan telah dievakuasi akibat erupsi Gunung Semeru. Mereka terpaksa meninggalkan rumahnya dan dipindahkan ke beberapa titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Selain itu, ada juga tiga orang yang dirawat di RSUD Haryoto karena mengalami luka bakar saat melewati kawasan Gladak Perak. Mereka adalah pasangan suami istri Haryono (48) dan Normawati (43), warga Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabiliti Kediri yang dirawat di RS Haryoto, Lumajang.

Belakangan, Hosen (44), warga Dusun Umbulan Sumbersari, Kampung Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, mengalami luka bakar akibat banjir lahar Semeru dan terjebak di dalam rumah. Ia dirawat di RSUD Pasirian.

Pendakian Gunung Semeru hingga Ranu Kumbolo di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur, juga dinyatakan ditutup total pascaerupsi.

(Jumat/Senin)