Serangan, Pahami.id –
Tidak ada dapur layanan nutrisi tunggal (Sppg) Kebersihan atau halal bersertifikat di kota CilegonBanten.
“Belum (bersertifikat), semuanya belum, dari total 11. Karena ini adalah program pertama, kebutuhan untuk mempercepat,” kata Sekretaris Akselerasi MBG Cilegon City, Heni Anita Susila, di Kantor Pemerintah Kota Cilegon pada hari Selasa (7/10).
Saat ini, pemerintah kota Cilegon dan gugus tugas baru akan melakukan pelatihan dan pemantauan SPPG, untuk memastikan nutrisi untuk halal produk yang dimasak.
Pemilik SPPG harus memelihara berbagai lisensi dan sertifikat di banyak pintu, seperti sertifikat halal di kantor koperasi, kemudian manajemen residual di Badan Lingkungan (LH) dan lisensi di Kantor Investasi Kota Cilegon dan Kantor Layanan Terpadu (DPMPTSP).
“Kami mengandalkan pemantauan, sekarang, Dinkes, tergantung pada pemantauan dan pelatihan pekerja siklus, sehingga makanan sehat, Tuhan siap, ia akan mengharapkan kasus itu terjadi,” katanya.
Persyaratan dapur SPPG di Cilegon City adalah 40 poin untuk melayani 130 ribu penerima manfaat. Sementara itu, dia melanjutkan, sekarang hanya 11 yang beroperasi dan hanya menargetkan sekitar 3 ribu siswa dan 500 orang tua, wanita hamil, dan menyusui.
Menurutnya, dua dapur SPPG saat ini sedang dibangun, sementara tiga lainnya hanya akan ditetapkan. Ini adalah kerja sama antara polisi Cilegon dan pemerintah kota Cilegon.
Semua dari mereka akan menargetkan siswa dari Paud, TK, Dasar, SMP, Sekolah Menengah, Sekolah Kejuruan, ke Madrasas di bawah otoritas pelayanan agama.
“(Baru) Ada 11 dapur di kota Cilegon, pada kenyataannya 13 tetapi keduanya dalam prosesnya hampir 3.500 per target dapur, sudah 30 persen disajikan.
(Anak -anak/anak/anak -anak)