Berita – Sekjen WHO Buka Suara Relawan Hilang Kontak di RS Al Shifa Gaza

by

Jakarta, Pahami.id

Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (SIAPA) Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara tentang relawan yang kehilangan kontak di Rumah Sakit Al Shifa, Gaza, menyusul pemboman militer Israel terhadap kompleks tersebut.

“WHO telah memutuskan kontak dengan titik fokusnya di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, di tengah laporan mengerikan bahwa rumah sakit tersebut menghadapi serangan berulang kali,” kata Ghebreyesus pada X, Minggu (12/11).

Ia kemudian mengatakan bahwa ada tindakan militer Israel yang sangat tidak manusiawi selama konflik tersebut.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Ada laporan bahwa beberapa dari mereka yang melarikan diri dari rumah sakit telah tertembak, terluka atau terbunuh.”

WHO juga mendapat laporan terbaru yang menyebutkan bahwa rumah sakit tersebut dikepung oleh tank.

Ghebreyesus kemudian menyatakan bahwa WHO sangat prihatin terhadap keselamatan petugas kesehatan, ratusan pasien yang sakit dan terluka, termasuk bayi yang membutuhkan alat bertahan hidup, serta pengungsi di rumah sakit.

WHO, lanjutnya, kembali menyerukan penerapan gencatan senjata kemanusiaan sesegera mungkin sebagai satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa.

WHO juga menyerukan evakuasi medis yang berkelanjutan, tertib, tanpa hambatan dan aman bagi pasien yang terluka parah dan sakit.

Ia juga mengatakan semua sandera di Gaza harus menerima perawatan medis yang layak dan dibebaskan tanpa syarat.

Rumah Sakit Al Shifa baru-baru ini menjadi sasaran serangan Israel. Saksi mata mengatakan drone itu mengitari kompleks fasilitas medis.

Direktur RS Al Shifa, Abu Salmiya mengatakan, kondisi rumah sakit dan pasiennya kritis. Rumah sakit, katanya, juga telah diisolasi dan menjadi sasaran serangan.

Lebih lanjut Abu Salmiya mengungkapkan, pihaknya telah mengirimkan pesan darurat ke seluruh dunia agar segera dilakukan penyelamatan. Namun hingga saat ini belum ada tanggapan.

“Kita terputus dari dunia luar, kita hanya berjarak beberapa menit saja dari kematian yang akan segera terjadi,” katanya.

(isa/mikrofon)

[Gambas:Video CNN]