Sleman, Pahami.id —
keputusan pendeta Miftah Maulana Habiburrahman Pengunduran dirinya sebagai Duta Khusus Presiden diwarnai tangisan orang-orang terdekat pengurus Pesantren (Ponpes) Ora Aji.
Miftah mengumumkan keputusan mundurnya melalui konferensi pers di kediamannya, Kalasan, Sleman, DIY, Jumat (12/6).
Berdasarkan pantauan di lokasi, terdengar isak tangis sejumlah masyarakat di ruang konferensi pers saat Miftah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Duta Khusus Presiden RI untuk Kerukunan Umat Beragama dan Pengembangan Sarana Keagamaan. .
Miftah sendiri pun menangis saat menyampaikan pengunduran dirinya. Suaranya bergetar. Ia tampak tertegun saat menyampaikan pernyataannya, lanjutnya.
“Saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Duta Khusus Presiden untuk Kerukunan Umat Beragama dan Pengembangan Sarana Keagamaan,” kata Miftah.
Miftah kembali menangis. Dia kesulitan berbicara. Miftah sesekali menyeka air matanya. Ia mengaku berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto karena telah mempercayainya.
“Kepada Tuan Yang di-pertua, saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas kepercayaan dan keyakinan yang diberikan kepada saya, saya adalah anak yang berlatar belakang jalanan,” ujarnya.
Usai menjawab pertanyaan beberapa awak media, Miftah kembali ke kamarnya. Ia disambut dengan pelukan dan ciuman di tangan beberapa pria yang diliputi perasaan haru.
Setelahnya, dua pria terlihat bersandar di dinding sambil menyeka air mata.
Miftah Maulana Habiburrahman hari ini mengumumkan keputusannya melepaskan jabatan Duta Besar Khusus Presiden. Miftah tidak membeberkan latar belakang atau alasan utama di balik keputusannya tersebut.
Namun keputusan itu diambil setelah ia ramai disorot karena mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji dalam acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Miftah mengaku keputusannya diambil bukan karena desakan pihak lain, melainkan karena rasa cinta dan hormat, selain tanggung jawabnya kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memberinya amanah.
(anak/anak-anak)