Berita Saudi soal 1.000 Lebih Jemaah Haji Meninggal: Negara Tidak Gagal

by


Jakarta, Pahami.id

Pemerintah Arab Saudi menyebutkan pemeliharaan haji yang menewaskan lebih dari 1.100 jamaah bukan karena kegagalan pengelolaan.

Ke AFPSeorang pejabat senior Arab Saudi mengatakan, mayoritas kematian jamaah haji disebabkan kepanasan akibat suhu tinggi.

“Negara tidak gagal, tapi ada kesalahan penilaian di pihak masyarakat yang tidak menyadari risikonya,” kata pejabat tersebut, Sabtu (22/6), komentar pertama pemerintah mengenai kematian tersebut.


Berdasarkan perhitungan AFP Hingga Jumat (21/6), jumlah korban tewas mencapai 1.126 orang, lebih dari separuhnya berasal dari Mesir.

Pejabat senior tersebut mengatakan pemerintah Arab Saudi telah mengkonfirmasi 577 kematian dalam dua hari tersibuk ibadah haji. Pertama, saat jemaah berkumpul di lapangan Arafah untuk melakukan wukuf. Kedua, saat jemaah melemparkan ular piton di Mina pada hari Minggu.

“Hal ini terjadi di tengah kondisi cuaca buruk dan suhu yang sangat ekstrim,” imbuhnya.

Pemerintah Saudi menyebutkan jumlah jamaah tahun ini mencapai 1,8 juta. Angka tersebut belum termasuk ‘peziarah ilegal’ yang datang dengan visa turis umum.

Sebelum menunaikan ibadah haji, pejabat tersebut mengatakan pihaknya telah menolak 300 ribu jamaah yang tidak memiliki izin resmi haji. Namun “ada perintah dari atas” agar jamaah diperbolehkan masuk untuk beribadah.

“Kami memperkirakan jumlah jamaah haji yang tidak terdaftar sekitar 400 ribu,” kata pejabat itu.

“Hampir semuanya berkewarganegaraan yang sama,” tambah pejabat itu, mengacu pada Mesir.

Awal pekan lalu, diplomat Arab mengatakan Mesir menyumbang 658 kematian jemaah haji, dimana 630 di antaranya adalah jemaah haji yang tidak terdaftar.

Haji tahun ini juga jatuh pada musim panas saat suhu sangat panas mencapai 51,8 derajat Celcius.

Menurutnya, jemaah haji yang tidak terdaftar tidak memiliki akses terhadap fasilitas yang disediakan Arab Saudi untuk membuat ibadah lebih nyaman, termasuk tenda ber-AC.

Beberapa jemaah asal Mesir yang tidak memiliki izin haji mengaku kesulitan menuju rumah sakit atau memanggil ambulans saat kerabatnya sakit, hingga akhirnya ada pula yang meninggal dunia.

Mereka juga tidak bisa mengakses bus resmi haji, satu-satunya transportasi di sekitar tempat suci tersebut. Akhirnya mereka harus berjalan beberapa kilometer di bawah terik matahari.

Beberapa orang melaporkan melihat mayat tergeletak di pinggir jalan, dan banyak jamaah yang pingsan karena kelelahan.

Pejabat senior Saudi sebenarnya tidak memiliki larangan khusus terhadap jamaah haji tidak terdaftar yang menggunakan bus. Namun, bus tersedia untuk peziarah terdaftar.

(pta/pta)