Berita Sangat Aktif, Setahun 25 Negara

by
Berita Sangat Aktif, Setahun 25 Negara


Jakarta, Pahami.id

Pendiri Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia (FPCI) sekaligus mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal memuji diplomasi Presiden RI Prabu Subianto.

Dino mengatakan, semasa menjabat presiden, Prabowo memiliki kesibukan terkait kunjungan ke luar negeri.


“Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan mengenai politik luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

Menurut Dino, aktivitas yang intens tersebut memunculkan sikap aktif Prabowo dalam menghadiri forum internasional seperti konferensi tingkat ASEAN, APEC, dan G20.

Prabowo pun sejak awal sudah bersiap untuk melakukan berbagai kunjungan ke luar negeri, dan langkahnya pun sangat berbeda.

“Dia bergerak sangat aktif, bahkan bisa dibilang hiperaktif. Dia mengunjungi 25 negara hanya dalam satu tahun, sesuatu yang sangat jarang terjadi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dino mengatakan, Prabowo ingin menunjukkan dirinya sebagai presiden yang mengedepankan kebijakan luar negeri dan ingin mengambil tempatnya di antara para pemimpin dunia.

“Beliau ingin menunjukkan bahwa beliau adalah presiden yang mengutamakan politik luar negeri dan ingin tampil di jajaran pemimpin dunia,” kata Dino.

Selain itu, Dino mengatakan, Prabowo juga mengembangkan modal politik dan diplomasi yang cukup baik. Situasi itu terlihat ketika Presiden Indonesia menjalin hubungan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Brasil Lula Da Silva, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Hubungan tersebut, lanjutnya, menunjukkan kepercayaan para kepala negara kepada Indonesia.

Semua ini adalah modal pribadi, politik, dan diplomasi yang hanya bisa tumbuh jika ada upaya.

Hal seperti itu tidak terjadi secara instan. Oleh karena itu, dalam setahun terakhir beliau telah membangun jaringan diplomasi dan permodalan yang luas dengan para pemimpin besar dunia, kata Dino.

Dino juga menyampaikan bahwa Indonesia percaya pada pandangan global dan aman dalam kondisi eksternal.

“Jika Anda bertanya pada negara yang berbeda, Anda akan mendapatkan alasan berbeda mengapa mereka merasa tidak aman, namun banyak dari mereka yang merasa tidak aman dengan lingkungan eksternalnya,” ujarnya.

Dino merasa relatif aman di lingkungan eksternal, terutama di bawah kepemimpinan Prabowo.

Indonesia, lanjutnya, juga merasa aman tanpa konflik dengan negara atau negara besar mana pun.

“Indonesia tidak berselisih dengan negara mana pun, tidak dengan negara besar mana pun, tidak dengan Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, atau siapa pun. Kami tetap menjaga otonomi strategis,” ujarnya.

(RNP/BAC)