Berita Sandiaga Respons Politikus Senior PPP Soal Desakan Elite Mundur

Jakarta, Pahami.id —

Mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PPP. Sandiaga Uno menjawab tuntutan Zainut Tauhid, politikus senior Partai Simbolik Bait Suci, agar elite mundur setelahnya PPP gagal lolos ke Senayan pada pemilu 2024.

Sandiaga mengaku sudah meminta maaf karena gagal membawa PPP ke DPR RI.

“Saya sudah minta maaf dan kebetulan saya sudah tidak bertugas di Bappilu dan sudah dievaluasi. Saya sudah berkontribusi, tapi kontribusi saya kurang maksimal, mohon maaf,” kata Sandiaga di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (16/1). 6).

Sandiaga mengatakan perlu ada evaluasi dan konsolidasi menyeluruh di internal mengingat PPP gagal melaju ke Senayan. Namun, dia mengingatkan seluruh kader PPP untuk tidak memecah belah.

<!–

–>

Menurutnya, persatuan seluruh kader PPP penting dalam menghadapi persaingan politik ke depan, khususnya pemilu 2029.

“Nah, ini ke depan harus kita benahi. Kita harus satukan, tapi kuncinya jangan sampai terpecah belah. Jangan sampai kita terus-menerus membuat konflik,” kata Sandiaga.

“Sudah saatnya kita bersatu dalam kontestasi demokrasi dalam waktu dekat, mungkin tahun 2029 terasa 5 tahun lagi tapi sebenarnya sudah sangat dekat sehingga sudah saatnya kita bersatu dan menyatukan pendapat,” lanjutnya.

Sandiaga juga menilai pencopotan dirinya dari jabatan Ketua Bappilu PPP sebagai bentuk penilaian atas kegagalannya membawa PPP lolos ke parlemen.

Ia pun mengaku menerima hal tersebut menyusul performanya yang kurang maksimal.

“Saya juga membacanya di media karena saya tidak pernah mendapat informasi langsung. Jika saya melihat Bappilu yang saya pimpin tidak berhasil, itu benar, dan jika dinilai dan tidak pantas dilanjutkan, saya bisa menerimanya. ,” dia berkata.

Sebelumnya, politikus senior PPP Zainut Tauhid Sa’adi mengaku khawatir karena perolehan suara PPP pada pemilu 2024 tidak mencapai ambang batas parlemen (PT) sebesar 4 persen.

Atas situasi tersebut, Zainut meminta elite meminta maaf dan mundur.

Terkait dengan tidak lolosnya PPP pada pemilu 2024, sebagai orang yang besar di PPP, saya merasa sangat prihatin dengan nasib PPP yang tidak lolos PT pada pemilu 2024, kata Zainut dalam keterangannya.

Menurut saya, ini merupakan malapetaka besar bagi seluruh kader dan simpatisan PPP yang selama ini setia dan konsisten mempercayai PPP sebagai wadah perjuangan dan penyalur aspirasi politiknya, tambahnya.

Zainut menilai, akan lebih bijak jika petinggi partai meminta maaf saat mengundurkan diri.

“Akan lebih bijak jika permintaan maaf tersebut dibarengi dengan pernyataan bahwa petinggi partai tersebut mengundurkan diri dengan ikhlas dan rela,” jelasnya.

PPP tak lolos menjadi anggota DPR pada Pemilu Serentak 2024. Mereka hanya memperoleh 5.878.777 suara atau 3,87 persen suara sah nasional.

Diperlukan minimal 4 persen untuk masuk dalam penghitungan kursi di DPR. Mardiono dkk mengajukan gugatan atas hasil pemilu.

Mereka mendaftarkan 24 gugatan pemilu anggota DPR dan DPRD. Hanya 6 gugatan yang lolos ke tahap pembuktian.

Salah satunya adalah gugatan pemilu legislatif DPR. Namun Mahkamah Konstitusi menolak gugatan tersebut setelah membuktikannya.

(mab/dmi)