Jakarta, Pahami.id –
Ketua Badan Anggaran Parlemen Indonesia (Banggar), mengatakan Abdullah mendorong pemerintah Indonesia untuk mendesak Sekretaris -Jenderal (Sekretaris -Jenderal) Bangsa Persatuan (PBB) untuk mengambil langkah -langkah dalam konflik Timur Tengah.
Mengatakan Kata Sekretaris PBB -Jenderal dapat menggunakan Pasal 99 Piagam PBB, di mana Sekretaris PBB -Jenderal memiliki kekuatan untuk mengajukan peringatan terhadap ancaman perdamaian dan keamanan dunia kepada Dewan Keamanan PBB.
“Oleh karena itu, Sekretaris Umum PBB dapat mengadakan pertemuan Dewan Keamanan PBB atas inisiatifnya untuk Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah konkret untuk penyelesaian konflik di Timur Tengah,” kata dalam rilis resmi pada hari Sabtu (6/14).
Dia mengatakan, Israel, yang mengumpulkan ribuan serangan di enam negara seperti Palestia, Lebanon, Iran, Yaman, Suriah, dan Irak tidak menerima batasan apa pun dari PBB. Baru -baru ini, Israel menyerang fasilitas nuklir Iran.
Menurutnya, serangan unilateral Israel bertentangan dengan Pasal 4 PBB Parager 2, sementara Iran adalah negara yang berdaulat dan memiliki hak hukum internasional. Tindakan Israel dianggap memiliki potensi untuk memicu perang nuklir di wilayah Timur Tengah, dan memiliki dampak besar pada kemanusiaan.
Untuk mencegah peningkatan konflik yang lebih luas dan lebih mematikan yang dapat mengganggu perdamaian dunia, dan mencegah kejahatan dalam kedaulatan dan kemanusiaan negara itu, mengatakan ada beberapa langkah yang bisa diambil Indonesia.
Selain mendesak Sekretaris Umum PBB, pemerintah juga dapat mengingatkan pemilik veto untuk menggunakan hak veto kepada Dewan Keamanan PBB yang lebih selektif dan tidak bertentangan dengan semangat PBB, untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Kemudian, Indonesia bisa bersama dengan negara -negara Konferensi Islam dan ASEAN menyerukan produksi Israel dari keanggotaan PBB melalui sesi Majelis Umum.
Langkah selanjutnya adalah mengundang negara -negara Konferensi Islam dan Asean melalui PBB untuk memberikan sanksi ekonomi langsung kepada Israel, dan atau memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel sebagai bentuk kemanusiaan, dan kedaulatan.
“Dalam jangka panjang, pemerintah dapat menyerahkan peta jalan yang damai, terutama di Timur Tengah ke Majelis Umum, Dewan Keamanan dan Sekretaris PBB -Meneral sebagai proposal damai di Timur Tengah,” kata.
(rea/rir)