Berita Rusia Siap Bantu RI Bangun Pembangkit Nuklir Pertama Pada 2032

by


Jakarta, Pahami.id

Rusia menyatakan siap membantu Indonesia membangun pembangkit listrik nuklir (Republik Rakyat Nasional) pertama pada tahun 2032.

Perwakilan Badan Nuklir Rusia ROSATOM State Atomic Energy Corporation di Indonesia, Anna Belokoneva, mengatakan Rusia siap bertukar pengalaman dan pengetahuan terkait pengembangan teknologi nuklir.


“ROSATOM siap bekerja sama dengan Indonesia dalam segala aspek yang kami tawarkan. Kami yakin teknologi ROSATOM, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir skala kecil, dapat menjadi pilihan yang baik untuk menambahkan pembangkit nuklir ke dalam bauran energi Indonesia,” kata Belokoneva dalam Instagramnya. postingan Kedutaan Besar Rusia di Indonesia pada Kamis (15/3).

Dalam unggahan tersebut, beberapa ahli nuklir Rusia dari ROSATOM State Atomic Energy Corporation mengunjungi Indonesia pada 4-8 Maret.

Kedutaan Besar Rusia di Indonesia mengatakan pakar tersebut datang ke seminar yang diselenggarakan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN).

[Gambas:Instagram]

Para ahli dari Perusahaan Tenaga Atom Negara ROSATOM mengikuti seminar khusus yang membahas tentang teknologi modern di bidang pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) skala kecil, kata Kedutaan Besar Rusia di Indonesia dalam unggahannya.

Kedutaan Besar Rusia menjelaskan bahwa para pembicara bertukar pengetahuan dan pengalaman unik ROSATOM dalam mengoperasikan reaktor modular kecil, serta teknologi nuklir menjanjikan lainnya.

Sementara itu, Indonesia sendiri telah mengumumkan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya pada tahun 2032.

Pada November 2023, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan menargetkan PLTN tersebut bisa dikomersialkan pada tahun 2032.

“Pengembangan energi nuklir direncanakan komersial pada tahun 2032 untuk meningkatkan keandalan sistem ketenagalistrikan,” kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Parada Hutajulu dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (16/11).

“Kapasitas (PLTN) akan ditingkatkan menjadi 9 gigawatt (GW) pada tahun 2060,” lanjutnya.

(rds)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);