Jakarta, Pahami.id —
Rusia Konon mereka akan melanjutkan pembangunan jalur kereta api tersebut Korea Utarasebuah tanda bahwa hubungan kedua negara sedang memanas setelah pertemuan baru-baru ini antara Kim Jong-un dan Vladimir Putin di Pyongyang.
Program ini merupakan kelanjutan dari perencanaan yang telah disusun beberapa tahun lalu. Namun rencana tersebut ditunda selama empat tahun karena pandemi COVID-19 yang melanda dunia.
Kini, Rusia menyatakan siap melanjutkan pembangunan proyek yang menghubungkan jalur tersebut ke Negara Otoriter.
Gubernur wilayah Primorsky Krai, Oleg Kozhemyako, mengatakan kepada media lokal Rusia bahwa kereta tersebut rencananya akan berpindah dari kota Vladivostok ke pelabuhan Rason.
Rason merupakan kota industri yang terletak di utara Korea Utara dan berbatasan langsung dengan yurisdiksi Rusia dan Tiongkok.
Kota ini merupakan lokasi strategis bagi pasar besar ‘gaya kapitalis’ yang menjual berbagai barang dari luar negeri, seperti dilansiri Konsultasi Korea.
Oleh karena itu, kota Rason juga dikenal sebagai bagian dari zona ekonomi eksklusif Korea Utara karena letaknya yang strategis.
Kozhemyako yakin proyek yang menghubungkan kedua negara bertetangga ini dapat mempererat ikatan budaya antar masyarakat lokal yang tinggal di kawasan tersebut.
“Setelah naik ke Vladivostok, (masyarakat) akan langsung datang ke DPRK, menikmati keindahan, alam, budaya di sana, mengenal adat dan tradisi,” kata Kozhemyako seperti dikutip ReutersRabu (26/6).
Rencana pembangunan jalur kereta api ke Korea Utara dimulai setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi kediaman pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un pekan lalu.
Kunjungan tersebut kemudian menyepakati berbagai kesepakatan antara kedua negara. Salah satunya melalui penandatanganan “kemitraan strategis komprehensif”.
Kunjungan ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Korea Utara dan Selatan dalam beberapa pekan terakhir.
(val/rds)
