Jakarta, Pahami.id —
Pemerintah Rusia mengutuk serangan mematikan yang mengakibatkan ratusan pager kelompok militan Hizbullah meledak serentak di perbatasan Lebanon pada Selasa (17/) malam waktu setempat.
Rusia mengatakan ledakan itu dapat memicu ketegangan lebih lanjut di wilayah yang sudah “panas” antara Israel dan Lebanon.
“Apa pun yang terjadi, apa pun yang terjadi, pasti akan meningkatkan ketegangan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
“Wilayahnya sendiri dalam keadaan eksplosif, dan setiap kejadian seperti ini berpotensi menjadi pemicunya,” imbuhnya, dikutip AFP.
Kementerian Luar Negeri Rusia juga mengutuk serangan yang menewaskan 11 orang dan melukai lebih dari 2.500 orang.
“Kami mengutuk keras serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Lebanon dan rakyatnya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
“Sepertinya mereka yang menggunakan serangan berteknologi tinggi ini sengaja mencoba memicu konfrontasi bersenjata, untuk memicu perang besar di Timur Tengah,” ujarnya.
Zakharova juga mengatakan, tindakan yang tidak bertanggung jawab bisa menimbulkan akibat yang sangat berbahaya. Dia mengatakan insiden itu memicu gelombang eskalasi baru.
Ribuan pager meledak di beberapa wilayah di Lebanon. Akibat kejadian ini, sembilan orang meninggal dunia dan 2.800 orang luka-luka.
Sejumlah pihak, termasuk milisi di Lebanon selatan, Hizbullah, menuduh Israel berada di balik ledakan pager di seluruh negeri.
Israel dilaporkan memasang alat peledak di pager buatan Taiwan yang diimpor ke Lebanon untuk Hizbullah.
Israel belum mengeluarkan pernyataan terkait ledakan tersebut.
Ledakan pager di Lebanon juga terjadi setelah Israel memperluas sasaran perangnya di perbatasan kedua negara.
(Dna)