Jakarta, Pahami.id –
Agen penerbangan GrbDewan Organisasi Penerbangan Sipil (ICAO) memutuskan bahwa Rusia Bertanggung jawab atas kecelakaan jet Malaysia Airlines MH17 di Ukraina pada 2014. Insiden ini menewaskan 298 Belanda dan Australia.
Meluncurkan ReutersICAO akan mempertimbangkan bentuk akuntabilitas yang diperlukan dalam beberapa minggu ke depan.
Malaysia Airlines MH17 berangkat dari Amsterdam, Belanda ke Kuala Lumpur, Malaysia pada 17 Juli 2014. Pesawat itu ditembak di Ukraina timur ketika ada bentrokan antara separatis pro-Rusia dan tentara Ukraina.
Pada bulan November 2022, hakim Belanda dijatuhi hukuman Di absen Pada dua pria Rusia dan seorang pria Ukraina yang dianggap berperan dalam serangan itu.
“Keputusan ini merupakan langkah penting menuju penegakan kebenaran dan pencapaian keadilan dan akuntabilitas untuk semua korban penerbangan MH17, serta orang yang mereka cintai dan orang -orang terkasih,” kata Menteri Belanda Caspar Veldkamp dalam sebuah pernyataan.
Veldkamp juga mengatakan keputusan itu mengirim pesan kepada komunitas internasional, bahwa pemerintah tidak dapat melanggar hukum internasional tanpa penalti.
Belanda dan Australia menginginkan Dewan ICAO untuk memerintahkan Rusia untuk menegosiasikan akuntabilitas yang diperlukan.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong juga menyambut keputusan terbaik. Dia mendesak ICAO untuk bergerak cepat untuk menentukan solusinya.
“Kami mendesak Rusia untuk akhirnya menghadapi tanggung jawab mereka atas tindakan kekerasan yang mengerikan ini dan mengimbangi perilaku mereka, sebagaimana diperlukan oleh hukum internasional,” kata Wong.
ICAO itu sendiri pada dasarnya bukan kekuatan regulasi. Namun, ICAO memiliki pendekatan moral dan dapat menetapkan standar penerbangan global yang diadopsi oleh 193 negara anggota.
(ASR/ASR)