Jakarta, Pahami.id –
Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan bahwa Moskow akan berusaha untuk membantu orang -orang Ian.
Putin juga menyatakan bahwa tidak ada alasan untuk tindakan pemboman yang dilakukan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.
Ini disampaikan oleh Putin saat menghibur kedatangan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di Moskow hari ini (6/23), dua hari setelah Presiden AS Donald Trump mengirim seorang pembom untuk menyerang tiga lokasi nuklir utama Iran.
“Invasi Sejati -masuk akal sebenarnya untuk Iran tidak memiliki dasar dan pembenaran,” kata Putin kepada Araghchi, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
“Atas nama kami (Rusia), kami mencoba membantu rakyat Iran,” tambah Putin.
“Saya sangat senang berada di Moskow hari ini. Kesempatan ini akan memberi kita kesempatan untuk membahas semua masalah mendesak dan memikirkan solusi,” tambah Putin.
Pada pertemuan itu, Araghchi mengatakan Iran sedang melakukan pertahanan diri yang valid. Dia juga berterima kasih kepada Rusia, karena mengutuk tindakan AS.
“Rusia sekarang berada di hak sejarah dan hukum internasional,” kata Araghchi.
Sejauh ini, bantuan apa pun yang Rusia tidak akan tahu untuk Iran tidak diketahui. Iran adalah sekutu Rusia yang penting di Timur Tengah yang menandatangani perjanjian kerja sama strategis pada bulan Januari, meskipun tidak termasuk klausul pertahanan timbal balik.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya mengatakan bahwa Rusia siap membantu Iran sesuai dengan apa yang dibutuhkan Teheran.
Peskov mengatakan tawaran mediasi Moskow pada Perang Iran vs Israel juga merupakan bentuk bantuan dari Rusia.
Rusia sebelumnya mengutuk serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran. Kremlin mengatakan serangan itu tidak bertanggung jawab dan mengatasi hukum internasional.
“Jelas bahwa pada saat ini implementasi semakin berbahaya, meningkatkan keamanan regional dan global,” kata pernyataan dari kementerian luar negeri Rusia.
Tiga situs nuklir yang diserang oleh AS, yaitu Isfahan, Natanz, dan Fordow. Menurut Presiden AS Donald Trump, situs nuklir itu hilang, sebuah klaim bahwa pejabat Iran ditolak secara langsung.
(BLQ/DNA)