Setidaknya 7 ribu narapidana akan dibebaskan bersyarat dari Penjara Pusat Makala di Republik Demokratik Kongo, setelah rekaman kondisi di penjara tersebut viral di media sosial sehingga memicu kritik.
Sebanyak 421 narapidana dibebaskan pada Sabtu (27/7) dan pembebasan akan terus dilakukan setiap minggunya.
Rekaman ponsel yang diambil oleh mantan narapidana dan jurnalis Stanis Bujakera saat berada dalam tahanan menunjukkan kondisi penjara yang penuh sesak dan buruk.
Penjara Pusat Makala, yang dibangun pada tahun 1957, seharusnya hanya menampung 1.500 narapidana.
Namun kini, penjara tersebut menampung sekitar 15.000 orang termasuk anak-anak dan perempuan.
Pada awal tahun 2023, 66 narapidana meninggal dalam waktu 2 bulan karena kekurangan gizi dan mati lemas.
