Berita RI Kirim Nota Diplomatik ke Peru soal Penembakan Staf KBRI Lima

by
Berita RI Kirim Nota Diplomatik ke Peru soal Penembakan Staf KBRI Lima


Jakarta, Pahami.id

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengirimkan catatan diplomatik ke Peru Berisi permintaan agar pihak berwenang fokus pada penyelidikan komprehensif pada staf kedutaan Indonesia, Zetro Leonardo kuno.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Vahd Nabyl A. Mulachela mengatakan kedutaan Indonesia di lima orang telah berkoordinasi dengan otoritas Peru untuk terus memantau pembunuhan Zetro.


“Kedutaan besar Indonesia dalam lima juga telah menyampaikan catatan diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri sehingga proses penanganan kasus ini memiliki banyak perhatian,” Nabyl mengatakan kepada seorang wartawan pada hari Kamis (4/9).

Nabyl mengatakan polisi telah memperoleh rekaman CCTV, melakukan otopsi, dan memeriksa beberapa saksi mata terkait dengan kasus ini.

“Menteri Luar Negeri Sugiono juga berkomunikasi langsung dengan Menteri Luar Negeri Per di untuk mendorong penyelidikan untuk melakukan transparan, cepat, dan komprehensif, termasuk memulihkan tubuh,” katanya.

“Proses otopsi berlangsung pada 2 September dan harapannya adalah bahwa kembalinya mayat itu dimungkinkan minggu ini,” tambah Nabyl.

Nabyl memastikan bahwa kedutaan Indonesia di lima dibantu oleh polisi setempat untuk memperketat perawatan istri Zetro terlambat dan kedua anaknya. Dia mengatakan untuk keselamatan, kedutaan Indonesia di lima juga telah memindahkan istri dan anak -anak Zetro ke tempat yang lebih aman.

Zetro terbunuh setelah ditembak oleh orang asing beberapa kali ketika dia kembali bersepeda dengan istrinya di depan apartemennya di Lipe’s City pada hari Senin (1/9).

Polisi nasional Peru mengatakan Zetro ditembak mati oleh seorang pembunuh bayaran.

Komisaris Polisi Peruu D. Guivar Z. mengatakan kasus itu adalah pembunuhan pertama oleh seorang pembunuh yang dicatat tahun ini di Lince City.

Polisi saat ini sedang menyelidiki penyelidikan bersama dengan bagian investigasi kriminal (Seincri). Sejauh ini, motif serangan itu belum diketahui tetapi tampaknya menargetkan para korban dalam beberapa hari terakhir, menurut yang dilaporkan LA Republica.

Laporan awal dari pihak berwenang juga menyatakan bahwa pelaku diduga sebagai orang asing, berdasarkan fitur fisik yang direkam oleh kamera keamanan.

Laporan Surat Kabar Terkait Juga mengutip pernyataan Menteri Urusan Peru Carlos Malaysia yang mempertimbangkan insiden itu “sebuah pembunuhan yang direncanakan dalam bentuk pembunuhan dengan gaji.”

“Mereka (pelaku) telah menunggunya (Zetro) dan peluru menembak kepala mereka, mereka ingin membunuhnya,” kata Malaver tentang pelaku yang masih mencari alat.

Kasus pembunuhan baru -baru ini dilaporkan meningkat. Sejak Januari 2025, ada lebih dari 450 pembunuhan yang dicatat di negara ini.

Jumlah pembunuh oleh pembunuh juga telah melonjak secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, The New York Times melaporkan.

(RDS)