Jakarta, Pahami.id –
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono Buka suara tentang kesenangan pengucapan Blok Ambalat Sebagai Laut Sulawesi oleh Pemerintah Malaysia.
Sugiono memberikan komentar setelah menghadiri Hari ASEAN ke -58 di Sekretariat ASEAN, Jakarta, hari ini, Jumat (8/8).
“Itu benar -sebenarnya diselesaikan. [Lewat] Diplomasi, menyelesaikannya dengan baik, “Sugiono mengatakan kepada kru media ketika ditanya bagaimana reaksi pemerintah.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan menyebutkan wilayah maritim, termasuk blok ND6 dan ND7 yang terletak di peta baru Malaysia 1979 sebagai Laut Sulawesi dan Non -ambalat, istilah yang digunakan oleh Indonesia.
Blok ND6 dan ND7 adalah kependekan dari North Deepwater Block 6 dan 7. Kode ini mengacu pada konsesi minyak dan gas yang disediakan oleh pemerintah Malaysia kepada perusahaan minyak dan gas Inggris, Shell, untuk mengeksploitasi minyak dan gas di Ambalat.
“Pengadilan Internasional 2002 (ICJ) tentang kedaulatan Sipadan dan Kepulauan Ligitan telah memperkuat wilayah maritim kami di Laut Sulawesi,” kata Hasan.
Dia kemudian menekankan bahwa setiap terminologi harus digunakan dengan benar dan mencerminkan posisi kedaulatan Malaysia dan hak -hak hukum dari bidang yang relevan.
Selain itu, Hasan mengatakan bahwa Malaysia berkomitmen untuk melindungi kedaulatan, hak kedaulatan, dan kepentingan mereka sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982.
“Dan semua diskusi tentang masalah ini akan dilakukan melalui mekanisme diplomatik, hukum, dan teknis dalam kerangka kerja dua jalan,” kata Menteri Luar Negeri Malaysia.
Pada kesempatan yang terpisah, Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengatakan Malaysia dan Indonesia tentang masalah Laut Sulawesi dilakukan sesuai dengan hukum internasional, fakta sejarah, dan mengingat Sabah.
Dia mengatakan hubungan yang kuat antara kedua negara harus terus dipertahankan untuk menyelesaikan batas -batas laut.
“Kita harus mengadakan diskusi berdasarkan hukum, sejarah, dan dengan persetujuan pemerintah negara bagian (Sabah) dan ini harus dibawa ke perwakilan negara. Bernama.
Selain itu, Anwar mengatakan Petronas dan Pertamina Indonesia bekerja bersama dalam eksplorasi minyak yang melibatkan perairan Malaysia-Indonesia.
Selama kunjungan ke Indonesia pada akhir Juli, Anwar juga menekankan bahwa masalah perbatasan harus diselesaikan secara damai melalui negosiasi.
Presiden Indonesia Prabowo Subianto juga menginginkan solusi damai melalui niat baik dengan Malaysia.
“Kami mencari solusi yang baik, yang aman, memiliki niat baik dari dua pihak, kami tidak, biasanya mungkin.
Indonesia-Malaysia belum mencapai kesepakatan tentang perbatasan di wilayah tersebut. Pemerintah mengklaim sepenuhnya dimiliki oleh RI. Sementara itu, Malaysia mengatakan daerah ND6 dan ND7 di Ambalat adalah milik mereka.
(Yesus/BAC)