Berita Relevan Dibahas di KTT ASEAN-Jepang

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Joko Widodo menilai masalah pengungsi Rohingya masih relevan untuk dibahas bersama pada KTT ASEAN-Jepang di Tokyo yang akan dihadirinya pada Minggu (17/12). Menurutnya, situasi ini tidak hanya menjadi masalah di Indonesia.

Menurut dia, permasalahan tersebut juga dialami oleh negara lain, khususnya ASEAN, yang banyak dikunjungi imigran Rohingya seperti Malaysia.


“Saya kira sangat relevan untuk dibicarakan, karena ini bukan hanya masalah dunia, bukan hanya masalah ASEAN tapi juga masalah negara-negara yang dikunjungi. [pengungsi Rohingya],” kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (16/12).

“Malaysia punya masalah yang sama dengan jumlah yang lebih besar. Kita juga punya masalah yang sama dengan jumlah yang sekarang relatif besar,” ujarnya sebelum berangkat ke Jepang.

Berdasarkan data United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), 50 etnis Rohingya tiba di Desa Seuneubok Baro, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh pada Kamis (14/12).

Dengan kedatangan 50 pengungsi Rohingya pada hari ini, maka total etnis Rohingya di Aceh bertambah menjadi 1.733 orang. Kini tersebar di Pidie, Sabang, Lhokseumawe, Banda Aceh dan terakhir di Aceh Timur.

[Gambas:Video CNN]

Indonesia sebenarnya tidak wajib menerima pengungsi Rohingya karena bukan negara yang meratifikasi Konvensi Pengungsi tahun 1951. Indonesia memutuskan untuk menampung pengungsi dari Myanmar berdasarkan diplomasi kemanusiaan.

Namun jumlah imigran Rohingya yang datang ke Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya sehingga menimbulkan gelombang protes dari masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebelumnya menyatakan, pemerintah saat ini terus berupaya untuk mendapatkan perlindungan sementara bagi imigran Rohingya.

Dijelaskannya, Pemerintah Provinsi Aceh, Sumut, dan Riau akan menggelar rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menangani pengungsi Rohingya.

Di sisi lain, kata Mahfud, pemerintah Indonesia bisa mendeportasi imigran Rohingya kapan saja.

“Iya. Ada komisi di PBB. Suatu saat bisa dipulangkan,” ujarnya.

Tak hanya itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya meminta agar akar permasalahan pengungsi Rohingya segera diselesaikan, sehingga tidak berdampak lebih jauh ke negara-negara ASEAN.

Menurutnya, kekerasan yang terus terjadi di Myanmar akibat konflik antara junta militer dan warga sipil telah memaksa penduduk Rohingya meninggalkan negara tersebut, dan banyak dari mereka yang akhirnya masuk ke Indonesia.

Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat internasional untuk bekerja sama menghentikan konflik dan memulihkan demokrasi di Myanmar sehingga para pengungsi Rohingya dapat kembali ke rumah masing-masing di Myanmar, kata Retno di Global Refugee Forum (GRF) di Kantor PBB, Jenewa, Swiss, Rabu (13/12).

(ANTARA/chri)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);