Berita Rektor UP Penuhi Pemeriksaan Kasus Pelecehan Seksual di Polda Metro

Jakarta, Pahami.id —

Rektor Universitas Pancasila (ATAS) dimatikan Edie Toet Hendratno menanggapi panggilan pemeriksaan terkait laporan dugaan pelecehan seksual di Polda Metro Jaya, Selasa (5/3).

Edie tiba di Direktorat Polda Metro Jaya sekitar pukul 10.03 WIB didampingi kuasa hukumnya, Faizal Hafied. Dia tidak banyak berkomentar tentang ujiannya hari ini.

“Sama seperti kuasa hukum saya,” kata Edie.

Sementara Faizal selaku kuasa hukum Edie mengatakan pihaknya telah membawa sejumlah barang bukti yang akan diserahkan kepada penyidik ​​dalam pemeriksaan.

<!–

–>

Namun Faizal tidak membeberkan bukti apa yang ia berikan untuk membantah tudingan pelecehan seksual tersebut.

“Alhamdulillah kami siap, kami telah membawa bukti-bukti yang cukup baik untuk menjelaskan dan menjelaskan dugaan kasus tersebut kepada profesor agar dapat dijelaskan dan mudah-mudahan dapat mengembalikan nama baik profesor seperti semula. ,” kata Faizal.

Edie Toet Hendratno dilaporkan atas dugaan pelecehan seksual. Laporan pertama disampaikan ke Polda Metro Jaya pada 12 Januari lalu bersama korban RZ.

Kemudian laporan kedua disampaikan ke Satreskrim Polri pada 29 Januari bersama korban DF, namun laporan ini diserahkan ke Polda Metro Jaya.

Atas laporan yang disampaikan RZ, Edie dimintai keterangan sebagai terlapor pada Kamis (29/2) lalu. Sementara untuk laporan DF, Edie baru pertama kali diperiksa pada hari ini.

Akibat kasus tersebut, Edie diberhentikan dari jabatannya. Yayasan Pendidikan dan Pengembangan Universitas Pancasila (YPPUP) kemudian menunjuk Sri Widyastuti sebagai Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) menggantikan posisi Edie.

(des/fr)