Jakarta, Pahami.id —
Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump merespons setelah presiden petahana Joe Biden memutuskan untuk mundur Pemilihan Presiden AS 2024.
Melalui media sosialnya Truth Social, Trump menyebut Biden tidak layak untuk kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden dalam kontestasi pemilu presiden tahun ini, maupun menjadi presiden yang sedang menjabat.
“Si Bongkok Joe Biden tidak layak untuk mencalonkan diri sebagai Presiden, dan tentu saja tidak layak untuk menjabat–dan tidak akan pernah layak!” tulis Donald Trump pada Minggu (21/7), dikutip dari CNN.
Donald Trump menilai Joe Biden selama menjabat sebagai presiden AS hanya memberikan berita palsu. Selain itu, Trump juga menyinggung soal kesehatan Biden yang terlihat semakin memburuk belakangan ini.
“Semua orang di sekitarnya, termasuk dokter dan media, tahu bahwa dia tidak mampu menjadi presiden dan dia tidak pernah mampu,” tegasnya.
Reaksi Donald Trump diberikan setelah Joe Biden mengumumkan mundur dari Pilpres AS 2024. Ia menyebut ini adalah keputusan terbaik bagi Partai Demokrat sebagai partai pendukungnya dan juga bagi negara.
“Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk menjabat sebagai presiden Anda. Meskipun niat saya adalah untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin akan menjadi yang terbaik bagi partai dan negara saya jika saya mengundurkan diri dan memenuhi tanggung jawab saya sebagai presiden. presiden untuk sisa masa jabatan saya,” kata pernyataan itu. . Joe Biden.
Biden kemudian menegaskan bahwa dia akan berbicara kepada publik secara rinci tentang pengunduran dirinya pada minggu ini.
Setelah itu, Joe Biden memberikan dukungannya kepada Kamala Harris sebagai calon presiden penggantinya. Dia mendukung Harris setelah menunjuknya sebagai pasangannya dalam pemilihan presiden sebelumnya.
“Hari ini saya ingin memberikan dukungan penuh dan persetujuan saya kepada Kamala untuk menjadi calon dari partai kita tahun ini. Demokrat—saatnya bersatu dan mengalahkan Trump,” lanjutnya.
Keputusan Joe Biden mundur dari Pilpres AS 2024, seperti dilansir Reuters, Minggu (21/7), terjadi setelah Partai Demokrat kehilangan kepercayaan terhadap kondisi mental dan kemampuannya mengalahkan rivalnya, Donald Trump.
Para petinggi Partai Demokrat khawatir dan berusaha membujuk Joe Biden untuk membatalkan rencananya mencalonkan diri lagi sebagai presiden tahun ini, terutama setelah debat pertama dengan Donald Trump pada 24 Juni.
Penampilan Biden dalam debat tersebut membuat Partai Demokrat khawatir bahwa presiden tersebut mungkin tidak cukup sehat untuk menjalani masa jabatan kedua.
Elektabilitas Trump juga terus mengungguli Biden dalam sebagian besar jajak pendapat pemilu sejauh ini. Insiden penembakan Trump pun disebut-sebut akan semakin menguntungkan sang mantan presiden pada pemilu kali ini.
(pra)