Kupang, Pahami.id –
Walikota Tikus tanah Christian Widodo mengevaluasi bahwa harus ada satu set dan evaluasi makanan bergizi gratis (MBG) Mengikuti keracunan yang terjadi pada ratusan siswa dari negara bagian 8 Kota Kupang.
Dia memanggil ini berdasarkan peristiwa serupa yang tidak akan terjadi di masa depan. Dia meminta makanan yang dianggap menyebabkan keracunan massal.
“Harus ada tindak lanjut, harus ada penilaian (tentang MBG), setelah itu kita tahu di mana makanan itu (apa yang kita makan),” kata Christian Widodo ketika mengunjungi para siswa keracunan di Rumah Sakit Mamami Kupang Selasa (7/22).
Ini disajikan setelah 200 mahasiswa SMP negara 8 Kota Kupang pada hari Selasa (7/22) menderita keracunan yang dituduhkan setelah makan nutrisi gratis (MBG) sehari sebelumnya (21/7).
Christian mengatakan pihak -pihak yang relevan telah mengetahui penyebab keracunan massal yang membuat siswa menderita pusing, sakit perut yang terbungkus, sakit kepala, mual dan muntah.
Beberapa siswa ini perlu menjalani perawatan medis dan perawatan di beberapa rumah sakit, seperti Rumah Sakit Mamami, Rumah Sakit SK Lerik City di Kota Kupang dan Rumah Sakit Siloam.
Dia mengatakan jika hasil penyelidikan dan diagnosis dokter menyatakan bahwa penyebab keracunan berasal dari MBG, maka para pihak, seperti Unit Layanan Nutrisi (SPPG) karena pemasok harus meminta maaf.
Tidak hanya itu, mereka juga dikatakan bertanggung jawab atas insiden tersebut jika ada kesalahan.
“Tentu saja saya adalah pemimpin suatu wilayah yang saya sesali,” katanya. “Yang kedua sebagai pemimpin meskipun ada di dapur di sekolah dan yang lain jika ada kesalahan, kami mohon maaf.”
Namun, ia mengaku tidak menyadari apa pun tentang dapur atau SPPG yang menyediakan MBG untuk siswa di negara bagian 8 Kupang. Dia berpikir bahwa dapur atau SPPG sangat banyak di Kota Kupang.
“Jika ada banyak dapur, saya tidak menghafal sekolah ini, sekolah memasuki dapur di mana ia menyajikan hingga 300 (penerima manfaat),” katanya.
“Lalu, setelah itu, kami meminta data sekolah ini untuk memasuki layanan (SPPG), belum, belum (tahu pemasok),” katanya.
Orang -orang Kristen telah berjanji untuk memanggil orang yang bertanggung jawab atas SPPG jika terbukti bahwa penyebab keracunan berasal dari makanan yang disediakan di MBG pada hari Senin (7/21).
Dia mengatakan hal utama dari kasus keracunan dikatakan bahwa perawatan medis dapat diperoleh oleh siswa.
Agar orang lain diabaikan terlebih dahulu karena yang paling penting adalah menangani kondisi darurat ratusan siswa yang didakwa setelah makan MBG.
(Eli/Chri)