Jakarta, Pahami.id —
Presiden terpilih Prabu Subianto aktif bersatu menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober.
Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra pernah bertemu dengan presiden-presiden sebelumnya mulai dari Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono hingga Presiden Jokowi.
Gaya merangkul telah ditunjukkan oleh Prabowo sejak memenangkan Pilpres 2024. Gaya tersebut semakin terlihat di hari-hari menjelang pelantikannya.
Hal ini terlihat dari perkataannya hingga tindakan politiknya. Jokowi menjadi sosok yang paling sering berinteraksi dengan Prabowo.
Selain masih menjabat sebagai presiden, Jokowi juga memiliki seorang putra yang akan menjadi cawapres Prabowo, Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo dan Presiden Jokowi diketahui dekat sejak rekonsiliasi pasca Pilpres 2019 dan hubungan mereka semakin erat pada Pilpres 2024 saat Prabowo mencalonkan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai wakil presiden.
Hubungan keduanya sempat tercoreng rumor keretakan pasca Pilpres 2024. Namun, Prabowo dan Jokowi justru mengindikasikan sebaliknya.
Selasa (8/10), Jokowi dan Prabowo makan malam bersama di Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Pertemuan itu berlangsung dua jam secara pribadi.
Ya, ada politik, ada banyak urusan ekonomi, kata Jokowi saat ditanya soal pertemuan tersebut.
Sehari setelahnya, Prabowo dan Jokowi menghadiri acara Investor Daily Summit BNI 2024 di Jakarta. Dalam acara tersebut, Prabowo menyatakan akan memilih beberapa menteri Jokowi sebagai anggota kabinetnya pada pemerintahan berikutnya.
“Bahkan ketika saya bentuk kabinet, saya lihat menteri-menteri yang akan datang banyak. Ya, yang di kabinet sekarang banyak sekali,” kata Prabowo.
Kedekatan dengan Presiden SBY juga ditunjukkan oleh Prabowo. Partai SBY, Demokrat, merupakan partai pengusung Prabowo dan Gibran.
Sebelum pelantikan, Prabowo sempat bertemu dengan SBY. Ia menjamu Presiden keenam RI di kediamannya di Kertanegara IV, Jakarta Selatan.
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, pertemuan itu digelar untuk mendengarkan masukan SBY. Prabowo butuh pandangan sebelum pelantikan presiden.
Mengenai tugas dan tantangan kepemimpinan beliau dalam lima tahun ke depan, mengingat situasi geopolitik dan geostrategis ke depan sangat dinamis, kata Dahnil.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Prabowo dan SBY akan kembali bertemu dalam waktu dekat.
Saya belum tahu persisnya, tapi saya kira dalam waktu dekat pasti ada pertemuan dengan Pak Prabowo dan Pak SBY, kata Riefky.
Prabowo pun terus berbicara soal pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri.
Pada Pilpres 2024, Megawati selaku Ketua Umum PDIP berada di kubu sebaliknya. Namun persahabatan keduanya sudah lama tercatat dalam sejarah.
Prabowo memulai debut politiknya dengan mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama Megawati pada Pilpres 2009, saat itu mereka melawan petahana SBY dan Boediono.
Belakangan, kabar pertemuan keduanya disampaikan elite PDIP dan Gerindra. Pertemuan tersebut semakin memperkuat sinyal PDIP akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pertemuan itu kemungkinan digelar sebelum 20 Oktober. Mega dan Prabowo kemungkinan akan bertemu di Istana Batu Tulis, rumah Megawati di Teuku Umar, atau rumah Megawati di Kebagusan.
“Pertemuan itu merupakan hal yang baik, bagian dari silaturahmi para pemimpin nasional. Komunikasi yang intensif sudah dilakukan, kita tinggal menunggu momentum yang tepat. Tentu momentum yang tepat diharapkan sebelum diangkatnya Pak Prabowo sebagai Presiden,” kata Hasto. .
(dhf/wis)