Jakarta, Pahami.id –
Beberapa perwakilan negara mengunjungi Amerika Serikat Setelah Presiden AS Donald Trump dikenakan pajak impor untuk barang -barang asing.
Perwakilan dari Jepang, Korea Selatan, Thailand, Kamboja, Malaysia, dan Indonesia sibuk berencana untuk mengunjungi AS untuk membahasnya.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia) pada hari Kamis (3/4) mengatakan akan mengirim delegasi tinggi ke Washington untuk bernegosiasi langsung pada tarif Trump. Delegasi yang tinggi adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Ekonomi Airlangga Hartarto, dan Menteri Luar Negeri Sgiono.
Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Aziz pada hari Selasa (8/4) juga dikabarkan akan memimpin delegasi negara tetangga untuk datang ke Washington akhir bulan ini untuk membahas tarif timbal balik atau timbal balik yang dikenakan oleh Amerika Serikat ke Malaysia, Bintang.
Perdana Menteri Kamboja Hun Manet pada hari Senin (7/4) juga mengatakan bahwa partainya siap untuk terbang ke AS jika Washington setuju untuk berdialog. Hun Manet pada kesempatan itu juga membantah bahwa Kamboja telah menarik 97 persen produk AS.
“Sejak Kamboja bergabung dengan WTO pada tahun 2004, kami telah membuat tarif produk dari negara mana pun, termasuk Amerika Serikat, mungkin tidak lebih dari 35 persen. Faktanya, ekspor Kamboja ke AS rata -rata sebesar 11 persen,” katanya, Khmer Times.
Wakil Perdana Menteri Thailand Pichai Chunhavajira juga mengatakan dia akan mengunjungi Amerika Serikat dalam beberapa hari mendatang untuk membahas tarif ini.
Demikian pula, Presiden Korea Selatan Han Duck Soo mengklaim mengirim menteri perdagangannya ke Amerika Serikat untuk bernegosiasi, dilaporkan dari Badan Anadolu.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba juga dikatakan mengirim tim untuk bernegosiasi dengan AS setelah tarif impor 24 persen digunakan oleh Trump. Berita itu disajikan langsung oleh Trump melalui unggahan media sosial.
“Dia mengirim tim teratas untuk bernegosiasi, mereka telah memperlakukan AS dengan buruk dalam hal perdagangan, mereka tidak menginginkan mobil kami, tetapi kami memiliki jutaan mobil mereka, serta di pertanian dan banyak hal lainnya, yang semuanya harus berubah,” kata Trump.
Trump telah memperkenalkan tarif baru pada hari Rabu (2/3) menargetkan produk dari negara -negara yang menggunakan pajak impor untuk barang -barang AS. Tarif disebut tingkat timbal balik atau timbal balik.
Jumlah pajak bervariasi di masing -masing negara. Namun, Trump telah menetapkan batas minimum pemberian pajak, yaitu 10 persen.
(BAC)