Berita Putin Minta Maaf soal Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh di Kazakhstan

by


Jakarta, Pahami.id

Presiden Rusia VladimirPutin meminta maaf kepada Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev atas “insiden tragis” yang melibatkan maskapai tersebut Maskapai Penerbangan Azerbaijan yang jatuh di Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12).

Penerbangan Azerbaijan Airlines J2-8243 jatuh di dekat kota Aktau di Kazakh setelah melakukan pengalihan dari Rusia selatan. Wilayah Aktau masih menjadi bagian dari wilayah udara Rusia.


Sebanyak 38 orang dari 67 penumpang termasuk pilot dan kru tewas dalam kejadian tersebut.

Putin menyampaikan permintaan maaf tersebut melalui telepon dengan Aliyev pada Sabtu (28/12) waktu Moskow. Komunikasi antara Putin dan Aliyev pertama kali diumumkan oleh Istana Kepresidenan Rusia, Kremlin.

“(Presiden) Vladimir Putin meminta maaf atas insiden tragis yang terjadi di wilayah udara Rusia dan sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan tulus kepada keluarga para korban, serta harapan agar korban luka dapat segera pulih,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan. penyataan. seperti yang dikutip Reuters.

Permintaan maaf Putin ini muncul setelah beberapa pihak dan sumber keamanan Azerbaijan meyakini Embraer 190 ditembak jatuh oleh rudal pertahanan Rusia yang salah sasaran.

Namun, Putin tidak secara eksplisit mengakui bahwa rudal Rusialah yang menyebabkan pesawat tersebut jatuh dalam percakapannya dengan Aliyev.

Dalam perbincangan tersebut, Kremlin juga menyebut pesawat penumpang Azerbaijan yang terbang sesuai jadwal berulang kali mencoba mendarat di bandara Grozny.

Pada saat itu, Kremlin mengklaim bahwa wilayah Grozny, Mozdok dan Vladikavkaz sedang diserang oleh drone Ukraina, dan sistem pertahanan udara Rusia berhasil menghalau serangan tersebut.

sebelum,

Regulator penerbangan Rusia, Rosaviatsia, juga mengatakan pesawat Azerbaijan Airlines jatuh setelah memutuskan mengalihkan dari tujuan semula karena kabut tebal dan peringatan mengenai drone Ukraina.

Badan tersebut juga mengklaim bahwa pilot pesawat yang membawa 67 orang itu telah diberi pilihan bandara lain untuk mendarat di Chechnya. Namun, sang pilot dikabarkan memilih mendarat di Aktau, Kazakhstan.

Rosaviatsia menyatakan akan memberikan dukungan penuh terhadap penyelidikan yang dilakukan Kazakhstan dan Azerbaijan atas kecelakaan tersebut.

(rds)