Jakarta, Pahami.id —
Presiden Rusia VladimirPutin bersikeras bahwa dia tidak akan menyerang negara lain, jika mereka diperlakukan dengan hormat.
“Apakah akan ada operasi militer baru? Tidak akan ada, jika Anda memperlakukan kami dengan hormat dan menghargai kepentingan kami,” kata Putin dalam Konferensi Media Akhir Tahun, dikutip dari ReutersSabtu (20/12).
Namun, Putin mencontohkan pengkhianatan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang bergerak ke Timur, yang diklaimnya melanggar pernyataan organisasi tersebut. Putin menekankan bahwa intervensi Baratlah yang pada akhirnya menyebabkan eskalasi situasi.
Ia pun mengaku siap mengakhiri konflik dengan Ukraina secara damai. Putin menekankan bahwa kendali sepenuhnya ada di tangan Kyiv dan negara-negara Barat yang melakukan intervensi.
Putin juga menyinggung bagaimana Presiden AS Donald Trump berupaya membantu mengakhiri konflik Rusia-Ukraina. Ia bersikeras menyetujui jalan damai, bahkan siap bernegosiasi. Pernyataan ini merupakan bantahan terhadap tuduhan bahwa Rusia menolak perdamaian.
“Apakah kita benar-benar berencana menyerang Eropa? Omong kosong macam apa ini?” kata Putin.
“Kami tidak berperang, Anda melawan kami melalui kaum nasionalis Ukraina. Kami siap menghentikan pertempuran ini segera, sekaligus menjamin keamanan Rusia dalam jangka menengah dan panjang,” jelasnya.
Presiden Putin menegaskan ingin Rusia hidup damai pada tahun 2026, bebas dari konflik militer apa pun. Meski begitu, ia mengaku tak ingin tertipu lagi.
Ia ingin penyebab konflik memanas antara Rusia dan Ukraina, yaitu kehadiran NATO, dihilangkan. Putin menuntut agar Barat memenuhi janji dan komitmen yang telah dibuatnya.
(skt/asar)

