Berita Profil Sanae Takaichi PM Baru Jepang Si ‘Iron Lady’ dan Hawkish China

by
Berita Profil Sanae Takaichi PM Baru Jepang Si ‘Iron Lady’ dan Hawkish China

Daftar isi



Jakarta, Pahami.id

Politisi ultra-konservatif Sanae Takaichi resmi menjadi Perdana Menteri Jepang yang baru saja meraih suara di Parlemen pada Selasa (21/10) sore.

Dengan ini, Takaichi resmi menggantikan Shigeru Ishiba sebagai PM Jepang dan pemimpin partai berkuasa, Partai Demokrat Liberal (LDP), yang mengundurkan diri pada September 2025.


Hal ini menjadikan Takaichi dalam sejarah sebagai perdana menteri wanita Jepang pertama dalam sejarah negara tersebut.

Kepribadian eksentrik

Lahir di Prefektur Nara pada tahun 1961, Takaichi berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya Takaichi adalah seorang pekerja kantoran biasa dan ibunya adalah seorang petugas polisi. Politik bukanlah bagian dari kehidupan masa kecilnya.

Takaichi muda adalah penggemar musik. Wanita yang biasa bermain drum di band heavy metal dikatakan tidak memiliki akses ke karpet merah untuk duduk di kursi PM Jepang saat ini.

Pernah menjadi drummer heavy metal yang bersemangat, Takaichi dikenal membawa banyak tongkat karena sering mematahkannya saat tampil. Ia juga suka menyelam dan mengemudi dan kini memiliki beberapa koleksi mobil.

Dikutip BBCOrang tua Takaichi pun menolak keinginan putrinya untuk melanjutkan kuliah karena ia seorang perempuan, sehingga Takaichi muda harus berjuang sendiri mencari uang untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

Sebelum memasuki dunia politik, Takaichi bekerja sebagai pembawa acara televisi.

Inspirasi politiknya muncul pada tahun 1980an, di tengah ketegangan perdagangan antara Amerika dan Jepang. Ingin memahami bagaimana Amerika memandang Jepang, ia kemudian bekerja di kantor anggota Kongres dari Partai Demokrat AS, Patricia Schroeder, yang dikenal kritis terhadap Jepang.

Dia pertama kali mencalonkan diri sebagai Anggota Parlemen independen pada tahun 1992 tetapi kalah. Setahun kemudian, ia mencalonkan diri lagi dan menang, kemudian bergabung dengan LDP pada tahun 1996. Sejak itu, Takaichi telah terpilih menjadi anggota Parlemen sebanyak 10 kali dan hanya kalah sekali, sehingga membangun reputasi sebagai salah satu suara konservatif yang paling vokal di partai tersebut.

Takaichi adalah mantan menteri dalam negeri Jepang. Ia juga merupakan sekutu dekat dan anak didik mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Takaichi memegang beberapa posisi menteri di bawah pemerintahan Abe.

Beberapa di antaranya yang ia pegang pada masa Pemerintahan Pertama Abe adalah Menteri Negara Urusan Okinawa dan Wilayah Utara, Menteri Negara Kebijakan Sains dan Teknologi, Menteri Negara Inovasi, Menteri Negara Kesetaraan Gender, dan Menteri Negara Keamanan Pangan.

Pada periode kedua pemerintahan ABE, Takaichi diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi. Jabatan tersebut dijabatnya pada tahun 2014 hingga 2017. Jabatan yang sama juga pernah dijabat Takaichi pada tahun 2019-2020 atau pada masa jabatan terakhir Abe.

Konservatif dan Hawkish

Takaichi dikenal sebagai seorang konservatif yang taat. Dia kritis terhadap Tiongkok dan secara teratur melakukan ziarah ke Yasukuni, sebuah kuil di Tokyo yang dibangun untuk memperingati dan menghormati korban perang Jepang.

Takaichi dikenal sebagai seorang konservatif yang taat. Dia kritis terhadap Tiongkok dan secara teratur melakukan ziarah ke Yasukuni, sebuah kuil di Tokyo yang dibangun untuk memperingati dan menghormati korban perang Jepang.

Pandangan konservatif Takaichi juga mencakup isu-isu sosial. Salah satunya, Takaichi menentang pernikahan sesama jenis dan menentang pasangan suami istri yang menggunakan nama keluarga berbeda, seperti dilansir Japan Forward.

Penggunaan nama keluarga yang terpisah menjadi populer di kalangan masyarakat Jepang. Namun, Takaichi menilai hal tersebut bisa merusak kestabilan nama keluarga sang anak.

Margaret Thatcher dan penggemar bisbol

Melaporkan dari Reuters, Takaichi juga diketahui menyukai Margaret Thatcher, mantan perdana menteri wanita pertama Inggris. Ia berulang kali mengatakan bahwa Thatcher menjadi sumber inspirasi karena karakter dan keyakinannya yang kuat, serta kehangatannya sebagai seorang wanita.

Inspirasi ini dibawa kepadanya yang kerap menunjukkan sikap blak-blakan dan tegas dalam berpolitik. Beberapa bahkan menganggapnya sebagai Wanita Besi Jepang. Wanita Besi adalah nama panggilan Margaret Thatcher.

Berdasarkan berita Penjaga Pada Sabtu (4/10), Takaichi juga menjadi penggemar tim baseball Hanshin Tigers.

(RDS)