Jakarta, Pahami.id —
Seorang pria Pakistan meninggal dunia saat dikeroyok massa usai dituduh membakar Alquran.
AFP Diberitakan, kejadian tersebut terjadi pada Kamis malam (20/6) saat warga Distrik Swat, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, menyerbu kantor polisi setempat dan membawa keluar pelaku yang ditahan untuk diadili.
“Pada malam tanggal 20 Juni, penduduk daerah Madian menangkap seorang pria, menuduhnya membakar Al-Quran,” kata sumber polisi Swat. AFP.
“Polisi turun tangan, menyelamatkan pria itu, dan membawanya ke kantor polisi,” lanjutnya.
Namun, masyarakat justru melemparkan batu ke kantor polisi. Pihak berwenang akhirnya melepaskan tembakan peringatan ke udara, yang hanya menghasut penduduk.
“Massa berhasil mengalahkan polisi, menyeret pria tersebut keluar dan memukulinya hingga tewas dengan tongkat,” kata sumber tersebut.
Tak berhenti sampai disitu, sejumlah orang terus menyiramkan minyak ke tubuh pria tersebut dan membakarnya hingga tubuhnya hangus seluruhnya.
“Setelah membunuh pria tersebut, pengunjuk rasa yang marah mulai melemparkan batu ke arah polisi, memaksa mereka meninggalkan kantor polisi,” katanya.
Situasi di kawasan itu kini masih panas. Para pengunjuk rasa disebut masih memblokir jalan utama.
Penodaan agama adalah masalah yang sangat sensitif di Pakistan sebagai negara mayoritas Muslim. Tuduhan tanpa bukti dapat memicu kemarahan masyarakat dan berujung pada pecahnya kekerasan.
Pada akhir Mei, seorang Kristen dituduh membakar beberapa halaman Al-Quran. Dia akhirnya dieksekusi oleh massa di provinsi timur Punjab dan meninggal karena luka-lukanya.
Pada Februari 2023, massa juga memukuli seorang Muslim hingga tewas karena dituduh menghina Al-Quran.
(blq/dna)
